Sebelum bunuh Gisel, Abu Salim kerap booking gadis ABG
Untuk sekali kencan, Abu Salim membayar PSK antara Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta.
Tersangka Abu Salim (50) dikenal memang kerap memakai gadis-gadis muda alias anak baru gede (ABG) untuk melampiaskan hasratnya. Sementara dengan korban Giseli Nabila Novitasari (18), tersangka sudah berulang kali melakukan hubungan badan.
Wakapolres Prabumulih Kompol FX Irwan Arianto mengungkapkan, dari penuturan tersangka, dirinya mengenal para ABG melalui informasi temannya, termasuk yang dikenalnya sendiri.
"Tersangka Abu Salim sudah biasa memakai jasa wanita penghibur. Kebanyakan masih ABG," ungkap Irwan, Selasa (1/12).
Untuk sekali kencan, tersangka membayar wanita tersebut cukup tinggi, mulai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Tempat yang dipakai adalah hotel di kawasan Prabumulih.
"Ada beberapa hotel yang menjadi lokasi kencan tersangka. Itu di Prabumulih," ujarnya.
Sedangkan kencan dengan korban Gisel, tersangka yang memiliki usaha dagang tersebut, mengaku sudah beberapa kali sejak mengenalnya dua tahun terakhir.
"Tersangka sudah lupa berapa kali berhubungan badan dengan korban. Tarifnya sama dengan wanita lain," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Abu Salim nekat menghabisi nyawa korban di kamar nomor 8 lantai tiga sebuah hotel di kawasan Jalan Lingkar Timur, Prabumulih, Sumatera Selatan, Sabtu (28/11) sekitar pukul 08.00 WIB. Korban ditemukan karyawan hotel sudah tewas mengenaskan dengan posisi terlentang tanpa mengenakan busana dan rambut acak-acakan.
Di sekeliling leher korban beralamat di Jalan Alipatan, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Prabumulih Utara, Prabumulih, itu penuh luka lebam dan di pinggul kiri serta kanan terdapat luka memar.
Tersangka yang tinggal di Jalan Arimbi, Kelurahan Prabu Jaya, Kecamatan Prabumulih Timur, Prabumulih, tersebut menghabisi nyawa korban dengan cara membekap mulut menggunakan bantal.
Sebelum kejadian, tersangka dan korban menikmati ineks di kamar hotel. Saat hendak berhubungan badan, ternyata korban sedang menstruasi. Hal ini membuat tersangka kesal.
Tersangka memutuskan meninggalkan pulang. Tak lama kemudian, tersangka kembali lagi untuk mengambil laptop di kamar hotel. Saat itu, korban meminta uang tips kepada tersangka sebesar Rp 500 ribu. Lalu, keduanya terlibat pertengkaran di dalam kamar hotel.