Agung Laksono dengar Selentingan Bahlil Bakal Jadi Ketum, Singgung Status Kepengurusan di Golkar
Nama Bahlil dikabarkan bakal menjadi ketua umum menggantikan Airlangga dan diputuskan pada Munas Golkar digelar Desember mendatang.
Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono mengaku mendengar kabar angin Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjadi ketua umum definitive Golkar Usai Airlangga Hartarto mundur. Nama Bahlil dikabarkan bakal menjadi ketua umum menggantikan Airlangga dan diputuskan pada Munas Golkar digelar Desember mendatang.
Beberapa petinggi Partai Golkar menyebut pengurus pusat partai menjadwalkan rapat pleno menyikapi mundurnya Airlangga. Rapat pleno yang bakal berlangsung pada Selasa (13/8) itu, untuk menentukan pelaksana tugas (plt) ketua umum dan tanggal musyawarah nasional (munas) atau musyawarah nasional luar biasa (munaslub).
Namun, Agung menyinggung status Bahlil yang belum pernah menjabat sebagai pengurus di partai berlambang pohon beringin.
"Biasanya kalau Plt dari dalam pengurus ya, Bahlil kan bukan pengurus," kata Agung saat dihubungi wartawan, Minggu (11/8).
Agung menjelaskan, secara aturan kepartaian kader yang menjadi ketua umum harus pernah menjadi pengurus pusat atau daerah. Walaupun tidak otomatis, menurut Agung, status kepengurusan itu menjadi persyaataan.
"Jadi kita tidak bisa menerima calon ketua umum yang tidak pernah duduk sebagai pengurus, apakah pengurus pusat atau daerah. Itu nanti akan gugur dalam seleksi," ujar Agung
Akan tetapi, Agung tidak menampik mendengar desas desus Bahlil menjadi ketua umum Golkar menggantikan Airlangga.
"Ada selintingan-selintingan saja," tandas Agung.
Airlangga Mundur, Bahlil Bakal Jadi Ketum Golkar
Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar, pada Sabtu (10/8) malam.
Beredar kabar pengganti Airlangga di kursi Ketum Golkar adalah Bahlil Lahadalia.
"Airlangga mundur tadi malam diganti sementara PLT AGK dan langsung Munas ketumnya Bahlil," kata salah satu sumber seorang Politikus koalisi Prabowo-Gibran kepada merdeka.com, Minggu (11/8).
Berdasarkan AD/ART Partai Golkar, jadwal Munas untuk memilih ketum selanjutnya digelar pada Desember mendatang. Namun, jika Airlangga mundur, Golkar harus menggelar Munaslub atau menunggu jadwal Munas pada Desember sembari menunjuk Plt Ketum.