Bahlil Bertemu Jokowi dan JK Sebelum Airlangga Mundur dari Ketum Golkar, Bahas Apa?
Jokowi dan Bahlil tampak berbicara empat di teras Istana Merdeka Jakarta. Keduanya terlihat sedang berbicara serius.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia tak membantah saat ditanya soal pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi serta Wapres ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla sebelum Airlangga Hartarto mundur dari Ketua Umum Partai Golkar.
Dalam foto yang beredar, Jokowi dan Bahlil tampak berbicara empat di teras Istana Merdeka Jakarta. Keduanya terlihat sedang berbicara serius.
Bahlil mengaku tak ada arahan khusus dari Jokowi soal Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar pengganti Airlangga. Bahlil menyerahkan soal pengganti Airlangga kepada internal Partai Golkar.
"Oh enggak ada (arahan soal Plt). Saya bukan pengurus DPP. Jadi kembali kepada internal Golkar," kata Bahlil di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Senin (12/8).
Jadi Calon Ketum Golkar
Nama Bahlil sendiri digadang-gadangkan menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar. Bahlil engga menjelaskan secara rinci soal pembahasan saat bertemu Jokowi dan JK sebelum Airlangga mengundurkan diri.
Bahlil hanya menyampaikan dirinya biasa melakukan pertemuan dengan Jokowi, termasuk meminta arahan terkait tugasnya. Sementara itu, dia menyebut JK merupakan seniornya.
"Biasa lah sama Bapak Presiden, kalau Pak Presiden kan Presiden Republik Indonesia. Jadi saya harus minta apa, arahan, semua apa kan. Kalau Pak JK, ya senior saya, jadi saya harus datang silaturahmi ya," tutur Bahlil.
Airlangga Hartarto Mundur
Airlangga Hartarto membenarkan, dirinya sudah tidak lagi menjabat sebagai ketua umum Partai Golkar. Dia mengatakan, dirinya sudah mundur dari jabatan tersebut sejak 10 Agustus 2024.
"Saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, yaitu Sabtu, 10 Agustus 2024," kata Airlangga melalui video diterima redaksi dari DPP Partai Golkar, Minggu (11/8).
Airlangga mengaku, sudah mempertimbangkan keputusan tersebut. Alasannya, demi menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat.
Airlangga memastikan, sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku.
"Semua proses ini akan dilakukan dengan damai, tertib, dan dengan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar," yakin Airlangga.
Airlangga berharap, Partai Golkar bisa terus maju dan berkarya. Selanjutnya mekanisme pergantian ketua umum mengikuti aturan kepartaian yang berlaku.
"Hiduplah Golongan Karya! Semoga Tuhan selalu melindunginya," Airlangga menutup.
Sejumlah nama pun dikabarkan akan menggantikan Airlangga menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Salah satunya, Agus Gumiwang Kartasasmita dan Bahlil Lahadalia.