Sebut Buya Syafii tak jelas, Junimart coreng muka Jokowi & Mega
Politikus PDIP itu diminta menyampaikan permintaan maaf terbuka terhadap Buya Syafii Maarif.
Pernyataan anggota DPR dari PDI Perjuangan Junimart Girsang membuat beberapa pihak kecewa. Sebab dia mengatakan, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif orang 'tidak jelas'.
"Terus terang saya sangat terkejut ketika membaca berita Junimart Girsang mengatakan bahwa Buya Syafii Maarif adalah 'orang tidak jelas," kata Direktur Institute for Transformation Studies (Intras) Saiful Haq, Kamis (5/2).
Dia mengatakan, ada konsekuensi moral di dalam pernyataan Junimart tersebut. Padahal, katanya, Buya Syafii bukanlah orang yang tidak jelas. Menurutnya, Buya Syafii adalah satu-satunya negarawan yang dimiliki bangsa ini.
"Rekam jejaknya tanpa cacat, bukan hanya sebagai mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, tapi juga selalu hadir sebagai penerang ketika bangsa dirundung kegelapan," ungkapnya.
Dia menambahkan, keterkaitan antara pernyataan Junimart soal Buya Syafii dengan pembelaan Junimart terhadap Budi Gunawan bagaikan membedakan warna hitam dan putih. Junimart jelas dalam posisi berdiri membela sang tersangka.
"Lalu publik harus dipaksa percaya omongan Junimart? Bisa dipastikan publik tidak akan rela menukar Buya dengan seorang tersangka korupsi Budi Gunawan, apalagi pembelanya yang bernama Junimart," ujar Saiful.
Dengan mengatakan Buya orang yang tidak jelas, kata dia, Junimart juga seakan mencoreng muka Jokowi dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Pasalnya, Jokowi mengangkat Buya sebagai Ketua Tim 9, sedangkan Mega menemui Buya secara khusus untuk menyampaikan isi hatinya mengenai persoalan ini.
"Lalu datanglah seorang Junimart, mengatakan Buya tidak jelas. Secara langsung, Junimart mengatakan bahwa Jokowi dan Megawati telah berkonsultasi dengan orang yang tidak jelas. Jadi bisa dikatakan bahwa Buya, Mega dan Jokowi (menurut Junimart) adalah sama tidak jelasnya," katanya.
Sebagai warga negara yang menghormati Buya Syafii sebagai aset bangsa yang terhormat, Saiful Haq meminta Junimart untuk menyampaikan permintaan maaf terbuka.
"Karena pernyataannya sama kelasnya dengan pernyataan Menteri (Menko Polhukam) Tedjo (Edhy Purdijatno) bahwa kami adalah rakyat yang tidak jelas," tutup Saiful.
Sebelumnya, Junimart menyampaikan hal tersebut terkait pernyataan Buya Syafii bahwa Presiden Joko Widodo tidak akan melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri. Menurut Junimart, pernyataan Buya Syafii, berdasarkan pembicaraan lewat telepon dengan Presiden tersebut, tidak punya dasar.
"Karena tak jelas siapa dia dan apa posisinya. Kalau bisa, kita harap jangan pula dia membuat suasana makin keruh," ujar Junimart kemarin.