Sebut Jokowi baik, AHY tak sepakat dengan tudingan diktator
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dituding sebagai diktator. Tudingan ini dialamatkan karena pemerintahan era Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dituding sebagai diktator. Tudingan ini dialamatkan karena pemerintahan era Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
Putra sulung Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (SBY) angkat suara terkait tudingan diktator yang dialamatkan ke Jokowi. Menurutnya, Jokowi merupakan sosok yang baik sehingga dia tak sepakat apabila mantan Gubernur DKI Jakarta itu disebut diktator.
Agus mengatakan hal ini usai melakukan pertemuan dengan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta. Usai bertemu dengan Jokowi, Agus menyimpulkan bahwa Jokowi merupakan orang baik karena mau menyempatkan waktu bertemu dengannya.
"Ya beliau (Jokowi) sangat baik ya, beliau menerima saya langsung, berdiskusi, itu bagi saya luar biasa. Beliau artinya benar-benar menghargai pemuda," kata Agus di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/8).
"Artinya saya tidak melihat apa yang dipotretkan oleh sebagian orang."
Selain menilai Jokowi sosok yang baik, Agus menilai mantan Wali Kota Solo itu juga merupakan sosok yang sangat demokratis. Ini disimpulkan Agus karena seorang Kepala Negara mau menerima masukan.
"Iya dong (Jokowi demokratis). Artinya dengan membuka atau beri kesempatan saya bertemu langsung berdiskusi ya tentunya beliau ingin menunjukkan," katanya.
Oleh sebab itu, pensiunan mayor TNI ini menegaskan mendukung Jokowi dalam memimpin pemerintahan sampai tahun 2019.
"Saya menganggap beliau adalah senior, bapak, pemimpin yang tentunya kita harus terus bisa mendukung supaya beliau bisa terus memimpin negeri ini dengan baik untuk kita semua," ujarnya.
Jokowi sendiri telah angkat suara dengan tudingan dianggap sebagai presiden diktator. Dengan berkelakar, Jokowi mengatakan, "Masak wajah gini dibilang diktator."
Setelah itu, Jokowi kembali mengutarakan hal yang sama. Dia heran dulu dicap presiden klemar-klemer, ndeso dan tidak tegas, tapi kali ini dituduh sebagai seorang diktator.
Baca juga:
Demokrat sebut AHY paling banyak diusulkan buat maju Pilpres 2019
Luncurkan The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti temui Jokowi
Gudeg dan bubur lemu spesial buatan Gibran untuk Agus Yudhoyono
Gibran salam komando dengan Agus Yudhoyono: Entar jadi meme ini
Gibran puji Agus Yudhoyono: Indonesia harus diisi oleh tokoh muda
SBY titip pesan lewat Agus, doakan Jokowi sukses memimpin negara
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.