Sekjen Golkar pastikan Setya Novanto masih kooperatif usai kecelakaan
Dia mengungkapkan, sebelum terjadinya kecelakaan tersebut Setnov memang sudah beriktikat baik ingin menyambangi KPK. Namun tak berselang terjadilah kecelakaan pada mobil yang ditumpangi oleh Novanto di Kawasan Permata Hijau sekitar pukul 18.30 WIB.
Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham memastikan bahwa Ketua Umumnya, Setya Novanto masih akan terus kooperatif dengan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Walaupun saat ini, Ketua DPR RI itu tengah dirawat di rumah sakit paska kecelakaan pada Kamis (16/11) malam.
"Pak Novanto konsisten istikomah kooperatif dalam mengikuti proses hukum yang ada, dan sangat menghormati proses hukum yang ada di KPK," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (17/11).
Dia mengungkapkan, sebelum terjadinya kecelakaan tersebut Setnov memang sudah beriktikat baik ingin menyambangi KPK. Namun tak berselang terjadilah kecelakaan pada mobil yang ditumpangi oleh Novanto di Kawasan Permata Hijau sekitar pukul 18.30 WIB.
"Kemarin sudah mau menghadap, mau memenuhi panggilan jadi enggak ada masalah," ungkapnya.
Idrus juga memaparkan jika memang pada akhirnya Novanto ditahan, Partai Golkar akan tetap terus berjalan. Sebab, kata dia, Golkar telah memiliki sistem partai sendiri.
"Jadi saya kira sementara Partai Golkar kan sistemnya sudah ada, misalkan kalau partai Golkar itu apa semua ada sistem dan mekanisme yang jalan," ujarnya.
"(Jika Novanto ditahan?) Ya sistemnya jalan, fungsi-fungsi sudah jalan, dan lain-lain tidak ada masalah," tandasnya.
Untuk diketahui, Novanto mengalami kecelakaan di Kawasan Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis malam (16/11). Berdasarkan dari keterangan kuasa hukum Novanto, Fredrich Yunadi, Novanto mengalami luka di bagian kepala hingga menyebabkan gejala gegar otak.
Awalnya Novanto dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Namun siang tadi ia telah dipindahkan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.