Selama Operasi Lilin, 20 orang tewas & 19 terluka akibat kecelakaan
Polisi mengakui kemacetan bisa mengurangi angka kecelakaan.
Kepala Korp Lalu Lintas Polri (Kakorlantas) Irjen Condro Kirono menyatakan sejumlah 20 orang meninggal dunia dan 19 orang luka-luka dalam insiden kecelakaan sejak Operasi Lilin digelar di seluruh Indonesia.
"Hari pertama operasi lilin, ada 20 orang meninggal dunia, 19 orang luka-luka itu di seluruh Indonesia. turun empat kasus, mungkin karena macet," kata Irjen Condro Kirono di Mabes Polri, Jumat (25/12).
Kendati demikian, dia mengharapkan para pengemudi untuk mengutamakan keselamatannya di jalan. Apabila pengemudi mengalami kelelahan lebih baik untuk beristirahat di rest area.
"Imbauan kami, kalau bepergian cari informasi, CCTV misalnya. Kemudian call center, radio, running teks. Bisa prediksi waktu berangkat dan jalur mana agar tidak pakai tol, kan tempat istirahat terbatas, ruas terbatas," ujar dia.
Lebih jauh, dia mengatakan volume kendaraan mengalami lonjakan tinggi di Tol Cikampek, Tol Jor, dan jalan Pantura. Bahkan meski sudah ada penambahan personel tidak bisa mengantisipasi kemacetan.
"Ternyata di tol, tempat istirahat kan terbatas, volume tidak tertampung. di Cikarang 40 ribu, kemarin 106 ribu. Walaupun sudah ditambah personel sepeda motor dan Sabhara, akhirnya hanya bisa ditarik saja. kami juga tutup pintu tol," ujar dia.
Dia menambahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan pengelola tol dan Jasa Marga guna mengantisipasi kemacetan. Dia meminta pengelola tol untuk memberikan kecepatan transaksi pembayaran saat di pintu tol.
"Kemarin kami sudah hubungi Dirut Jasa Marga, tambah personel, kecepatan transaksi, sarana prasarana manakala ambil kontra flow, perlu itu cone. Kontra flow diperkirakan cukup panjang untuk urai kemacetan," tukas dia.