Sempat muncul di Bali, Gafatar sering bakti sosial dan panen raya
Padahal keberadaan mereka tidak mendapat izin dari pemerintah setempat.
Keberadaan organisasi Gerakan Gajar Nusantara (Gafatar) di Bali, pertama kali berpusat di Kabupaten Gianyar. Di kota seni ini, Gafatar sempat mengajukan izin dan membentuk sekretariat di awal tahun 2015. Gafatar Bali selalu rutin hampir setiap minggu menggelar aksi yang menarik simpati masyarakat.
"Banyak kegiatannya, pengobatan gratis, panen padi bersama, bersih-bersih lingkungan. Intinya untuk menarik simpati dan menunjukkan hal yang positif," Beber Kepala Kesbangpolinmas Gianyar, I Ketut Artawa di Gianyar Bali, Rabu (20/1).
Artawa mempertegas bahwa keberadaan Gafatar di Bali tidak mendapat izin dari pemerintah setempat, terlebih berbagai kegiatan yang diagendakan.
"Setahu saya sekretariatannya sudah ditutup," kata Artawa yang enggan memberitahukan lokasi alamat sekretariat Gafatar.
Meski tidak mendapat izin, Gafatar dikabarkan sudah membentuk struktur kepengurusan yang ada di Kabupaten lain yaitu di Klungkung.
"Sesungguhnya aktivitasnya sudah melebar ke mana-mana di kabupaten lain di Bali. Syukurnya Bapak Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata dengan cepat mengeluarkan surat perintah pembubaran, dengan alasan Gafatar adalah organisasi yang belum terdaftar secara resmi," jelasnya.
Kini pihaknya bersama jajaran intel di daerah tetap mengantisipasi gerakan radikal yang tersembunyi, termasuk anggota eks Gafatar yang masih tinggal di Gianyar.
"Mereka kebanyakan warga pendatang, kesehariannya sebagai pedagang kaki lima dan sebagiannya buruh serabutan. Nama dan wajahnya sudah kami data. Aktivitasnya juga terus mendapat pengawasan," tutupnya.