Siapkan Pariwisata Era New Normal, Banyuwangi Libatkan BUMN
Rapat kolaborasi Pemkab Banyuwangi dan BUMN itu digelar di Agrowisata Tamansuruh di tengah lahan 10,5 hektar dengan pemandangan yang indah dan hawa sejuk di kaki Gunung Ijen.
Kabupaten Banyuwangi terus melakukan simulasi di sektor pariwisata guna menyambut era new normal sembari menunggu komando pemerintah pusat. Selain memastikan protokol kesehatan berjalan baik, Banyuwangi juga mengajak BUMN terlibat mendukung pariwisata new normal.
Bupati Abdullah Azwar Anas pun mengajak sejumlah pimpinan BUMN yang mempunyai bisnis dan kantor cabang di Banyuwangi untuk mengunjungi Agrowisata Taman Suruh (AWT) di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, Selasa (9/6/2020). Kunjungan itu menjalankan protokol kesehatan.
-
Apa saja tempat wisata yang hits dan terbaru di Banyuwangi? Merdeka.com merangkum informasi tentang wisata di Banyuwangi yang hits dan terbaru, sangat cocok untuk memanjakan mata di akhir pekan.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Apa komoditas pertanian unggulan yang sedang dikembangkan di Banyuwangi? Pemkab Banyuwangi terus memacu produksi potensi pertanian, terutama komoditas yang banyak diminati pasar. Salah satunya pisang cavendish atau ambon putih.
"Kami memahami saat ini perekonomian sedang berat, tidak hanya dirasakan masyarakat, tapi juga BUMN. Namun Banyuwangi melihat ada peluang yang sangat baik bagi BUMN untuk berkolaborasi dalam pariwisata di era new normal," kata Bupati Abdullah Azwar Anas.
©2020 Merdeka.com
"Semakin cepat pemulihan ekonomi, tentu dampak positifnya juga ke BUMN. Misalnya, bank BUMN, pembiayaan bisa kembali mengucur," imbuh Anas.
Rapat kolaborasi Pemkab Banyuwangi dan BUMN itu digelar di Agrowisata Tamansuruh di tengah lahan 10,5 hektar dengan pemandangan yang indah dan hawa sejuk di kaki Gunung Ijen. Dikonsep agro-tourism, destinasi itu menampilkan beragam pertanian Banyuwangi, mulai padi hitam organik hingga beragam buah dan sayur organik. Lahan ini juga sebagai tempat edukasi pertanian.
Pemandangannya juga indah, komplet mulai pegunungan, sawah, hingga Selat Bali yang bisa dilihat dari ketinggian. Udaranya pun sejuk berlimpah oksigen.
"Menyambut pariwisata new normal, selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat, kami mengonsep Agrowisata Tamansuruh ini sebagai destinasi wisata terbatas dengan konsep healthy living. Sangat pas hawa dan suasananya," urai Anas.
©2020 Merdeka.com
Anas pun mengajak BUMN terlibat dalam pengembangan agrowisata tersebut. Misalnya, dengan membikin guest house dengan standar baik, penyediaan makanan dan minuman sehat hingga pengembangan kebun tanaman organik.
"Yang namanya kolaborasi, harus saling menguntungkan, yaitu menguntungkan masyarakat dan menguntungkan BUMN. Cara ini bisa menjadi role model recovery membangkitkan perekonomian khususnya di bidang pariwisata. Juga untuk menumbuhkan semangat bersama setelah kita terpuruk akibat pandemi Covid-19," kata Anas.
Dalam kesempatan itu juga dipraktikkan protokol kesehatan ketat di destinasi wisata. Petugas melakukan pengecekan suhu tubuh kepada setiap pengunjung, menyemprotkan handsanitizer, dan mempersilakan mencuci tangan sebelum memasuki area destinasi. Petugasnya pun tertib menggunakan alat perlindungan diri, seperti masker, face shield, dan sarung tangan.
©2020 Merdeka.com
"Jumlah pengunjung akan dibatasi. Saat ini sedang disiapkan aplikasi pembelian tiket online, agar bisa mengontrol kuota pengunjung. Apabila kuotanya sudah penuh, otomatis tidak bisa lagi membeli tiket masuk," imbuh Anas.
(mdk/hhw)