Sidak Terminal Pulo Gebang, Doni Monardo Apresiasi Kepatuhan Warga Tidak Mudik
Doni turun langsung memeriksa kondisi ini setelah ada kesan bahwa banyak warga yang melakukan pelanggaran dengan memanfaatkan celah dari aturan tersebut.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengapresiasi masyarakat yang taat dan mematuhi aturan pemerintah untuk tidak mudik. Hal itu disampaikan Doni saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) Terminal Pulo Gebang dan Pulo Gadung di Jakarta Timur, Minggu (10/5).
Sidak Doni guna memastikan pelaksanaan Surat Edaran Gugus Tugas Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pembatasan Perjalanan Orang dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 berjalan tanpa kendala dan sesuai yang diharapkan.
-
Siapa Doni Monardo? Doni Monardo adalah sosok perwira tinggi TNI yang lahir pada tanggal 7 Januari 1960. Ia merupakan sosok yang memiliki pengalaman yang luas dalam bidang penanggulangan bencana dan penanganan krisis.
-
Kapan Doni Monardo meninggal? Doni Monardo meninggal pada Minggu, (3/12) pukul 17.35 WIB.
-
Apa jabatan terakhir Doni Monardo? Jabatan terakhir jenderal Doni adalah Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
-
Mengapa Doni Monardo diberi penghargaan oleh Presiden Jokowi? Atas kegigihannya menangani Covid, Jokowi memberikan penghargaan kepada Doni pada Maret 2023.
-
Kenapa Donita malas mandi? Donita males mandi, soalnya kulitnya sensitif banget sama air dingin. Kalau dia mandi pake air dingin, kulitnya bisa kebiru-biruan. Makanya, dia harus mandi pake air hangat dan luluran.
-
Siapa Donny Borgon? Warga Negara Inggris ini Bersepeda Sendirian dari China ke Australia, Begini Keseruannya saat Tiba di Semarang Ia mempelajari budaya dan mencicipi kuliner baru pada setiap negara yang disinggahi Donny Borgon, seorang warga negara Inggris, menjadikan sepeda sebagai alat transportasi untuk keliling dunia. Ia bersepeda dari China menuju Australia. Pada akhir pekan lalu, ia tiba di Semarang.
"Saya mengapresiasi kepatuhan warga dalam menjalankan aturan yang ditetapkan pemerintah (Gugus Tugas)," ungkap Doni, Minggu (10/5).
Dalam kunjungannya, Doni sempat menemukan beberapa orang yang hendak bepergian ke luar daerah Ibu Kota, akan tetapi mereka dipastikan telah mengantongi surat dinas resmi dan surat kesehatan sesuai aturan.
"Hari ini di Pulo Gebang hanya ada tiga perjalanan bus dengan jumlah penumpang antara satu orang hingga enam. Semua yang menggunakan angkutan darat berangkat dengan mengantongi surat dinas dan juga surat kesehatan sesuai peraturan," jelas Doni.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut melihat tingkat kepatuhan masyarakat terhadap aturan yang diberikan pemerintah cukup tinggi.
Doni turun langsung memeriksa kondisi ini setelah ada kesan bahwa banyak warga yang melakukan pelanggaran dengan memanfaatkan celah dari aturan tersebut.
"Hari ini di Pulo Gebang saya melihat ternyata masyarakat memiliki disiplin yang tinggi. Kalau semua seperti ini dan mampu mempertahankannya, kita akan cepat keluar dari ancaman Covid-19," jelasnya.
Doni kembali menegaskan bahwa aktivitas mudik tahun ini dilarang. Hal itu sebagaimana yang diatur dalam surat edaran yang dikeluarkan gugus tugas dengan pengecualian bagi orang yang mempunyai tugas dinas atau menghadapi kemalangan karena keluarga meninggal atau sakit keras.
Adapun pengecualian tersebut juga berlaku bagi repatriasi warga negara Indonesia ke Tanah Air.
Sebelum beranjak, Doni juga mengapresiasi petugas dari Dinas Perhubungan dan TNI AD karena mengawal pelaksanaan angkutan umum agar sesuai dengan kebijakan pemerintah yang melarang mudik.
Baca juga:
Transportasi Umum Beroperasi, Pemerintah Diminta Pantau Penerapan Protokol Kesehatan
300 Bus AKAP akan Fasilitasi Penumpang Khusus di Terminal Pulogebang
Kadishub DKI: Bus AKAP Jabodetabek Hanya di Terminal Pulo Gebang
Sudah 15.751 Kendaraan Disuruh Putar Balik Sejak 16 Hari Pelarangan Mudik
Gugus Tugas Covid-19 Sumsel Kritisi Kebijakan Kelonggaran Transportasi
Melihat Keindahan Desa di Lereng Lawu, Tempat Karantina Pemudik di Karanganyar