Sidang Lanjutan Ratna Sarumpaet, Jaksa Bawa Waketum BPN Nanik Sudaryati
Nanik Sudaryati menceritakan kembali kronologis penganiayaan yang dialami terdakwa kepada Prabowo Subianto, Muhammad Amien Rais, Said Iqbal, Fadli Zon dan Sugiono takala mengelar pertemuan sekitar 15.00 WIB.
Jaksa penuntut Umum menghadirkan empat orang saksi di sidang lanjutan kasus penyebaran berita bohong atau hoaks yang melibatkan terdakwa Ratna Sarumpaet. Sidang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (2/4).
Salah satu saksi ialah Waketum BPN Prabowo-Sandi atau Ketua Yayasan Merah Putih (YMP),
Nanik Sudaryati.
-
Apa yang dilakukan Ratna Sarumpaet saat melakukan kunjungan sosial di Sintang, Kalimantan Barat? Pada 1992 ia juga berkunjung ke Sintang, Kalimantan Barat dan menjalankan misi sosial. Ia juga berfoto di dalam rumah adat Dayak bersama anak-anak di sana.
-
Bagaimana Ratna Sarumpaet menunjukkan keaktifannya di masa Orde Baru? Di masa orde baru 1998, Ratna Sarumpaet juga aktif menyuarakan keadilan. Ia bahkan berorasi saat menduduki gedung DPR RI di tahun 1998.
-
Bagaimana kerangka-kerangka raksasa tersebut diawetkan? Kerangka ini tingginya sekitar 2,4 sampai 3 meter, telah dimumifikasi seperti mumi-mumi Mesir kuno.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Apa yang dilakukan Ratna Kaidah? Ratna Kaidah kini menjadi seorang selebgram Bahkan, akun instagram pribadinya sudah punya banyak follower. Media sosialnya selalu ramai dengan banyak komentar Setidaknya, ada 225 ribu orang yang mengikuti akun instagram Ratna Kaidah saat ini.
Jaksa Penutut Umum, Daru Tri Sadono, mengatakan, pihaknya memanggil empat orang saksi untuk dimintai keterangan yakni Ahmad Rubangi, Saharudin dan Makmur Julianto alias Pele, dan Nanik Sudaryati.
"Ahmad Rubangi, Saharudin dan Makmur Julianto alias Pele, adalah driver dan staf-stafnya yang kerja di rumah Ratna Sarumpaet," ucap di PN Jaksel.
Sebelumnya, Ratna Sarumpaet didakwa menyebarkan berita bohong. Salah seorang yang terpapar virus kebohongan Ratna, Nanik Sudaryati selaku Waketum BPN Prabowo-Sandi.
Hal itu terungkap saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan dakwaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (28/2).
Jaksa mengatakan, Ratna Sarumpaet hendak bertemu dengan Nanik Sudaryati di kediaman Prabowo, lapangan Polo Nusantara Hambalang, Bogor Jawa Barat, Selasa tanggal 2 Oktober 2018 sekira pukul 14.00 WIB.
Saat itu, terdakwa hendak menemui Prabowo Subianto untuk menyampaikan keluhan atas penganiayaan yang dialaminya. Namun di sana, terdakwa terlebih dahulu bertemu Nanik.
Terdakwa pun mengaku kepada Nanik telah dianiaya orang. "Terdakwa meminta saksi Nanik Sudaryati meraba pipinya yang lebam dan bengkak dibalut perban serta mengatakan giginya lepas," ucap Jaksa membacakan dakwaan.
Terdakwa juga menceritakan kronologisnya. Kepada Nanik, Ratna mengatakan penganiayaan terjadi di Bandung seusai mengikuti acara lokakarya penulis naskah di Bandung.
"Ketika terdakwa bersama dua teman penulis dari Malaysia dan Srilanka menuju Bandara Husein Sastranegara dengan menggunakan taksi di area parkir bandara terdakwa dipukuli oleh dua orang laki-laki yang tidak dikenal," kata Jaksa.
Kemudian, Nanik Sudaryati menceritakan kembali kronologis penganiayaan yang dialami terdakwa kepada Prabowo Subianto, Muhammad Amien Rais, Said Iqbal, Fadli Zon dan Sugiono takala menggelar pertemuan sekitar 15.00 WIB.
"Atas cerita saksi Nanik Sudaryati tersebut terdakwa diam tidak memberikan tanggapan," ujar dia.
Selain menceritakan, Nanik membagikan foto dan cerita kronologi ke akun facebook dengan akun Nanik S Deyang.
"Mbak Ratna Sarumpet sebagai salah satu anggota tim badan pemenangan nasional Prabowo sandi sore ini setelah agak pulih ia melaporkan kepada Pak PS kejadian yang menimpanya Pak PS didampingi Pak Amien Rais dan Pak Fadli Zon. Mbak Ratna dihajar habis 3 orang 21 September di sekitar Bandara Husein Sastranegara Bandung ceritanya malam itu seusai acara konferensi dengan beserta beberapa negara asing di sebuah hotel Mbak Ratna naik taksi dengan peserta dari Srilanka dan Malaysia akan naik ke Soetta berapa sebetulnya agak curiga saat tiba-tiba taksi dihentikan agak jauh dari keramaian saat 2 temannya dari luar negeri turun berjalan menuju bandara Mbak Ratna ditarik 3 orang ke tempat gelap dan dihajar habis oleh 3 orang dan diinjak perutnya setelah di hajar Mbak Ratna dilempar ke pinggir jalan aspal sehingga bagian samping kepalanya robek menurut Mbak Ratna kejadian sangat cepat sehingga Mbak Ratna sulit mengingat bagaimana urutan urutan kejadian karena semua begitu cepat dan Mbak Ratna masih sedikit sadar saat dia kemudian dibawa pulang sopir taksi dan dimasukkan ke dalam taksi oleh sopir taksi Mbak Ratna di turunkan di pinggir jalan di daerah Cimahi dengan sisa tenaga tertatih-tatih Mbak Ratna mencari kendaraan untuk ke RS di Cimahi lalu Mbak Ratna menelpon temannya seorang dokter bedah akhirnya Mbak Ratna ditangani kawannya di sebuah RS Ratna malam itu juga langsung balik ke Jakarta dan dalam situasi trauma habis dia harus berdiam diri selama 10 hari,"kata jaksa membacakan status Nanik.
Reporter: Ady Anugrahadi
Baca juga:
Ratna Sarumpaet: Saya Rasa Saya Cantik dari Lahir
Ratna Sarumpaet Keluhkan Fasilitas di Rutan: Dengkul Saya Suka Keluar dari Sarangnya
Kesaksian Dokter Bedah yang Operasi Ratna Sarumpaet
Ratna Sarumpaet Terdaftar Sebagai Pasien di RSK Bedah Bina Estetika Sejak 2013
Muncul Nama Prabowo, Fadli Zon Hingga Dahnil Anzar di Sidang Ratna Sarumpaet
Polda Metro Jawab Keluhan Ratna Soal Penjara Sempit & Tak Berventilasi