Sindir SBY, Menko Luhut bilang bekas pemimpin jangan membodohi rakyat
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi pernyataan Mantan Presiden Suilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menyebut jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 100 juta orang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi pernyataan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang menyebut jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 100 juta orang.
Luhut mengatakan, sebagai bekas pemimpin seharusnya mendidik, dengan memberi data yang benar, tidak membodohi masyarakat dengan informasi yang tidak benar.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Titiek Soeharto menjenguk Prabowo Subianto? Dalam keterangan unggahan beberapa potret yang dibagikan, terungkap jika momen tersebut berlangsung pada Senin (1/7) kemarin.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
"Kalian ingatkan tuh yang merasa dirinya bekas-bekas pemimpin itu. Jadi jangan kasih data mendidik masyarakat atau membodohi masyarakat dengan informasi yang enggak benar," kata Luhut, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Rabu (1/8).
Menurut Luhut, pemerintah selalu mengacu data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), data tersebut tidak diragukan lagi karena dikeluarkan lembaga independen, sehingga pemerintah tidak berbohong dalam mengeluarkan data kemiskinan.
"BPS itu kan sumber data kita, BPS sudah bekerja di berbagai pemerintahan, independen," tuturnya.
Luhut menjamin, pemerintah tidak mungkin berbohong tentang angka kemiskinan yang turun, baru saat pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), karena pemerintahan saat ini selalu memperioritaskan pengentasan kemiskinan.
"Jadi enggak mungkin kita berbohong, bahwa kemiskinan single digit itu baru zamannya Presiden Jokowi. Itu jangan anu, jangan malu ngakuin. Atau karena beliau hanya mantan walikota sama mantan gubernur, yang lain mantan apa. Nyatanya beliau bisa mendeliver, ya itu harus diakui," jelasnya.
"Kita harus mendidik yang muda-muda untuk belajar, bicara secara gentlemen, secara ksatria, jangan plin-plan, kiri kanan enggak jelas," tutup dia.
Pernyataan SBY yang menyebut orang miskin di Indonesia mencapai 100 juta berawal saat berkunjung ke kediaman Prabowo Subianto pada Senin 30 Juli lalu di Kertanegara. SBY menilai, pemimpin selanjutnya harus mampu mengatasi kemiskinan.
"Kami sepakat bahwa persoalan yang dihadapi mereka itulah yang harus dijadikan prioritas pemimpin dan pemerintahan mendatang untuk mengatasinya secepat-cepatnya," ujar SBY.
Komentar ini menuai beragam komentar, khususnya dari pemerintah. Data dari pemerintah menyebutkan, angka kemiskinan di Indonesia hanya berada di kisaran 26 juta jiwa.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sengatan SBY beberkan data kemiskinan bikin Istana geram
Sebut jumlah orang miskin Indonesia 100 juta jiwa, SBY dianggap salah hitung
Saat bertemu Jokowi, sekjen parpol tanya soal 100 juta orang miskin versi SBY
Kasus gizi buruk masih 'menghantui' kota yang dipimpin Risma
CORE: Kemiskinan tahun ini menurun karena lonjakan pemberian bansos