Siswa SMK pamerkan motor berbahan bakar gas
Sepeda motor BBG rancangan siswa SMK Negeri 2 Pamekasan, layaknya sepeda motor pada umumnya. Hanya saja bahan bakar gas.
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Pamekasan, Jawa Timur, memamerkan sepeda motor berbahan bakar gas (BBG). Sepeda itu hasil modifikasi mereka pada pameran pembangunan Pemkab Pamekasan.
Sepeda berbahan bakar gas ini dipamerkan di stand pameran Dinas Pendidikan (Disdik) Pemkab Pamekasan, Madura Senin (3/11), seperti dikutip dari Antara.
Idham Holid Siswa SMK Negeri 2 Pamekasan mengatakan, rancangan adanya sepeda motor berbahan gas ini sudah lama, dan baru diberitahukan kepada publik dengan mengikuti pameran yang digelar Pemkab Pamekasan.
"Kalau di sekolah, kami menggunakan sepeda motor biasa. Karena di Pameran saja, maka bentuknya seperti ini," katanya.
Sepeda motor BBG rancangan siswa SMK Negeri 2 Pamekasan ini, layaknya sepeda motor pada umumnya. Hanya saja bahan bakar yang digunakan adalah gas, yakni elpiji.
Sedang bahan bakar yang digunakan untuk tangki bahan bakar minyak diganti ke elpiji ukuran 3 kilogram.
Menurut Idham Holid, kecepatan kendaraan sepeda motor berbahan bakar gas ini sama dengan kecepatan sepada motor yang menggunakan BBM. Tarikan gasnya bahkan lebih longgar, dan lebih irit.
"Kalau menggunakan BBM dalam satu liter bisa hingga 15 kilometer, kalau gas ini bisa hingga 20 kilometer," katanya.
Pada BBG tidak ada alat yang diubah, hanya pada karburator saja, yakni diganti dengan alat khusus. "Yang lain tidak ada yang diubah," tutur Idham.
Gagasan siswa jurusan mesin SMK Negeri 2 Pamekasan untuk memodifikasi sepeda motor berbahan gas, saat terjadi kelangkaan BBM belum lama ini.
Idham bersama teman-teman sekelasnya lalu melakukan uji coba dengan dipandu kepala bengkel di sekolah itu, Rusdi. "Akhirnya kami menemukan seperti ini," katanya.
Pameran sepeda motor berbahan gas ini, banyak menarik minat para pengunjung pameran yang datang ke Monumen Arek Lancor Pamekasan.
Beberapa orang pengunjung menanyakan cara mengganti bahan bakar dari bensin ke gas itu, sebagai antisipasi, apabila nantinya terjadi kelangkaan BBM.
"Kalau bulan depan bensin jadi naik, kan akan lebih murah menggunakan gas seperti ini, karena hanya cukup Rp15 ribu sudah dapat elpiji tabung ukuran 3 kilogram," kata salah seorang pengunjung asal Palengaan, Mustafa.