SMA 8 minta EO bikin pesta bikini usai UN dipidana, orangtua cemas
"Kecewa banget. Terlebih saya muslim, jelas itu nggak sesuai dengan syariat Islam," keluh salah satu orangtua murid.
Undangan pesta bikini anak SMA usai mengikuti Ujian Nasional (UN) yang sempat ramai beberapa waktu lalu mengundang perasaan kecewa dari berbagai pihak. Salah satunya dari orang tua murid SMA Negeri 8 Jakarta.
"Kecewa banget. Terlebih saya muslim, jelas itu nggak sesuai dengan syariat Islam. Sampai ada pesta seperti itu, EO-nya yang harus diseriusi," kata salah satu orang tua murid, Evi saat menghadiri diskusi Arisan Hati di SMAN 8 Jakarta, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Minggu (26/4).
Dia juga sempat menceritakan pengalamannya, saat anak pertamanya melakukan pesta usai UN. Namun tidak pesta bikini dan didampingi oleh para guru.
"Pengalaman anak saya, tahun lalu juga ada pesta, sampai jam 2 malam, tapi tidak berpakaian seperti itu dan tetap didampingi oleh gurunya," lanjutnya.
Evi menjelaskan, bahwa pesta yang dilakukan anaknya tersebut tetap pada jalur yang sesuai. Hal tersebut terlihat dari pakaian yang ditentukan, di mana wanita tidak diperkenankan untuk menggunakan baju di atas lutut dan tetap menutupi lengannya, untuk yang lelaki diharuskan memakai jas.
"Jadi ya seharusnya nggak ada hal seperti itu, harus tetap diawasi. Karena memang anak nggak bisa dilarang, dari pada nanti dia melakukan itu di belakang kita. Tapi bukan berarti juga diizinkan untuk melakukan hal tersebut, semua ada batasannya," jelas Evi.
Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Sekolah SMA 8 Jakarta, Tulus Winardi. Dia tidak setuju dengan adanya pesta bikini selepas UN tersebut.
"Sangat tidak setuju. Sekolah-sekolah yang bersangkutan dimanipulasi oleh EO yang bermotif ekonomi dan itu jelas layak dihentikan dan perlu diusut. Saya sangat setuju kalau pelakunya diusut," terang Tulus.
Dia juga menggambarkan kalau pihaknya akan melarang muridnya jika SMAN 8 Jakarta dicantumkan dalam daftar undangan. "Saya akan bilang pada murid jangan ikut dan jika ketemu sama EO-nya saya akan bilang untuk acara tersebut dibatalkan," tutup Tulus.
Sebelumnya diketahui, sebuah event organizer mengundang anak SMA untuk datang ke acara Pool Party alias pesta bikini. Pesta yang digelar di The Media Hotel & Tower, Jalan Gunung Sahari Raya Nomor 3, Jakarta.
Undangan itu diluncurkan dalam sebuah video bertajuk 'GoodBye UN Pool Party Divine Production SPLASH AFTER CLASS' dan diadakan tanggal 25 April mendatang. Video yang diunggah di Youtube ini sempat ditonton lebih dari 3 ribu orang tetapi saat ini sudah dihapus.
Dalam undangan resminya, penyelenggara mengklaim kegiatan tersebut didukung oleh sejumlah sekolah di Jakarta dan Bekasi. Sekolah yang dicatut namanya antara lain, SMA 8 Bekasi, SMA 12 Jakarta, Muse Rawamangun, SMA 38, SMK 50, SMK Musik BSD, SMA 31, SMA 109, SMA 53, SMA 44, SMA 24, SMA 29, 26 Pembangunan, SMA 100, RRFAMS dam SMA Insan Cendikia.