SMA Muhammadiyah tuntut EO pembuat pesta bikini minta maaf di media
"Kami katakan kepada mereka (para siswa) untuk tidak ikut kegiatan seperti ini. Ini kegiatan setan," kata Kepsek Slamet.
Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Rawamangun Slamet Sutopo meminta Divine Production memulihkan nama baik sekolah dalam surat terbuka di media massa dan surat pribadi ke pihak sekolah sebelum pihaknya melanjutkan ke ranah hukum. Pasalnya, pencantuman nama SMA Muhammadiyah dalam undangan pesta perpisahan bertajuk Spalah After Class atau pesta bikini merugikan nama baik Muhammadiyah sebagai sekolah agama.
"Sekolah dan Muhammadiyah sangat dirugikan oleh pencantuman nama itu dalam undangan. Intinya kalau tidak diselesaikan secara transparan, kami akan tempuh secara hukum. Dia harus memulihkan nama baik Muhammadiyah di media massa dan buat surat permohonan secara pribadi kepada kami," ungkap Slamet dalam konferensi Pers di gedung KPAI, Jl Teuku Umar 10, Menteng, Jakpus, Jumat (24/4).
Lanjut dia, dari penyelidikan secara internal di SMA Muhammadiyah, tidak ditemukan jika ada siswa yang terlibat di dalamnya. Sebagai antisipasi ke depan, pihak sekolah juga telah menyarankan agar para siswa tidak terlibat dalam kegiatan seperti itu.
"Kami sudah investigasi tapi tidak ada anak kami yang terlibat. Kami katakan kepada mereka untuk tidak ikut kegiatan seperti ini, ini kegiatan setan," lanjut Slamet.
Namun, kata Slamet, jika dalam penyelidikan lebih lanjut ditemukan bukti-bukti ada siswa Muhammadiyah Rawamangun yang terlibat, pihak sekolah tidak serta-merta memberikan sanksi. Sekolah pada dasarnya akan melihat terlebih dahulu latar belakang mengapa anak tersebut ikut baru diputuskan dalam rapat pleno.
"Jika ada anak yang terlibat dalam penyelidikan lebih lanjut, kami tidak bisa untuk putuskan begitu saja. Harus ada pleno. Kami akan lihat latar belakang kenapa mereka terlibat. Jangan sampai anak ini jadi ini korban. Jadi mesti ada pleno dulu," tutup Slamet.