Soal kemacetan mudik, Fahri Hamzah: Semua menteri harus mundur
Ia mengatakan pemerintah harus memberikan ganti rugi terhadap korban yang meninggal dunia saat mudik lebaran.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik pemerintah terkait kemacetan parah saat lebaran Idul Fitri ini. Menurut Fahri, seharusnya seluruh menteri kabinet kerja mundur dari jabatannya karena tak bisa mengatasi kemacetan.
"Jadi kesimpulannya, pemerintahan Jokowi-JK harusnya tahun ini menterinya sudah mundur semua. Kalau tahun depan masih berulang yah saya tidak tahu harus bilang apalagi," kata Fahri di Kediaman pimpinan MPR, Jakarta, Kamis (7/7).
"Ini harus kita katakan secara keras karena ini masalah nyawa warga negara. Kita belum menghitung kerugian lain bensin, kemubaziran secara nasional," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah harus mengantisipasi kemacetan di jalan tol dengan volume kendaraan yang terus meningkat. Padahal jalan tol dibangun untuk bebas dari kemacetan.
"Jalan tol seharusnya jalan bebas hambatan, harusnya kalau dia (pemerintah) tahu volume yang masuk dan tahu bahwa akan terjadi hambatan. Maka dia (pemerintah) tidak bisa disebut jalan tol lagi dan tidak boleh lagi memungut bayaran," kata Fahri.
Fahri mengatakan pemerintah harus memberikan ganti rugi terhadap korban yang meninggal dunia saat mudik lebaran. Pasalnya, jika penumpang bus meninggal dunia karena kecelakaan mendapatkan kompensasi dari pengelola bus.
"Ini sudah masuk pembunuhan. Ini sama saja kalau orang naik bus kecelakaan dan mati," kata dia.