Soal KPK vs Polri, Ray Rangkuti sebut Jokowi sedang konflik batin
Ray Rangkuti menilai masalah yang dihadapi sebenarnya sudah jelas. Tinggal keberanian presiden untuk bertindak.
Kisruh yang terjadi antara KPK dengan Polri menjadi tanggung jawab presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengingat terjadinya kisruh antara KPK dengan Polri berawal dari proses pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai kapolri. KPK telah menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka kasus kepemilikan rekening gendut.
"Sebenarnya ini bukan konflik antara KPK Polri, tapi presiden dengan rakyat karena presiden ragu-ragu. Seharusnya salahkan presiden, jangan salahkan KPK atau Polri. KPK sudah memberi tanda warna merah atau kuning, presiden tidak tegas. Presiden mesti merubah kepemimpinannya, negara lagi sulit begini dia malah keluar negeri," kata Ketua Perhimpunan Gerakan Keadilan Bursah Zarnubi dalam diskusi Perspektif Indonesia, Cikini, Jakarta, Sabtu (7/2).
Sementara di tempat yang sama, direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan bahwa yang terjadi KPK dengan Polri bukan konflik. Tapi, masalahnya itu adalah presiden dengan batinnya sendiri. Karena masyarakat sudah menilai mengenai kasus Budi Gunawan sejak awal masuk sebagai menteri dengan rekening gendut.
"Sebenarnya bukan konflik antara presiden dan rakyat tapi antara presiden dengan batin presiden, karena pihak semua terang benderang, rakyat jelas tidak ingin Budi Gunawan agar tidak dilantik. Menurut saya bukan publik yang bercita-cita, tapi cita-cita dari partai politik pendukungnya. Sebenarnya bukan KPK Polri, tapi perang batin antara presiden untuk mengumumkannya kepada rakyat," tambah Ray Rangkuti.