Soal KPK vs Polri, wibawa Presiden Jokowi jadi taruhan
Parpol pendukung Jokowi diminta menahan diri dan menyerahkan persoalan yang melibatkan KPK dan Polri kepada Jokowi.
Penunjukan Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai calon Kapolri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuai polemik. Pasalnya, tak lama dicalonkan, jenderal bintang tiga itu menjadi tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kisruh kemudian melebar setelah Polri menjadikan pimpinan KPK Bambang Widjojanto sebagai tersangka. Kedua lembaga penegak hukum itu pun bersitegang.
Ketua Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (Forum Alumni PPMI) Agung Sedayu menduga ada elite parpol yang mendesak Presiden Jokowi untuk tetap mempertahankan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon Kapolri.
Hal ini terlihat dari sikap Jokowi yang tak juga menggugurkan pencalonan Budi Gunawan, meski telah menjadi tersangka di KPK.
Karena itu, pihaknya berharap partai politik pendukung Presiden Jokowi menahan diri dan menyerahkan persoalan yang melibatkan KPK dan Polri kepada Jokowi.
"Meminta parpol menahan diri dan menyerahkan penyelesaian kasus KPK vs Polri pada Presiden," katanya dalam sebuah diskusi bertema 'Penentuan Budi Gunawan Sebagai Kapolri, Pelanggaran Megawati Terhadap Mandat Rakyat?' di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (1/2).
Agus melanjutkan, bila parpol tak menahan diri, maka dampaknya akan mengancam wibawa sekaligus legitimasi Presiden.
"Bila gagal menyelesaikan persoalan ini, wibawa Presiden jadi taruhan, kepercayaan rakyat pada Presiden akan tergerus," pungkasnya.
Baca juga:
Warga Bogor dukung KPK, bandingkan ketegasan Jokowi dengan SBY
Dukung Komjen Budi Gunawan, cewek-cewek bagi-bagi mawar di HI
Peneliti UGM: Pemerintahan Jokowi rawan tersandera agenda neoliberal
Kuasa hukum Komjen Budi Gunawan serang KPK habis-habisan
PKS soal KPK vs Polri: Jokowi jangan bingung dibisiki kanan-kiri
Kuasa hukum BG: Kita akan buka cara kerja kotor KPK
Kuasa hukum Budi Gunawan sebut surat pemanggilan KPK sampah
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
-
Apa yang dikerjakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni? “Sebagai mitra kerja kepolisian, Komisi III bangga sekali dengan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit. Polri tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi. Terobosan yang luar biasa,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).