Ketum PAN dan Golkar Sepakat Keputusan PKS Gabung Koalisi Diserahkan ke Prabowo
PAN akan seiring sejalan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengungkapkan belum ada pembicaraan lebih lanjut, mengenai peluang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Belum ada pembicaraan," kata Zulhas di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/8).
Meski demikian, Zulhas menekankan, bahwa sikap PAN akan seiring sejalan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto. PAN akan mengikuti Prabowo apakah bersedia jika PKS gabung KIM atau tidak.
"Kan Pak Prabowo sendiri yang memimpin kita kan ikut pemimpin," kata Menteri Perdagangan ini.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, peluang PKS bergabung dengan KIM tergantung keputusan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Iya (tergantung Prabowo)," kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (31/7).
Airlangga tidak menyatakan apakah Golkar setuju atau tidak apabila PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Ya nanti ada pembicaraan," jelas dia.
Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu meminta kepada Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad untuk diajak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Ahmad Syaikhu tidak ingin partainya ditinggal sendiri.
Hal ini disampaikan Ahmad Syaikhu dalam musyawarah kerja nasional (Mukernas) sebagai rangkaian dari perayaan hari lahir (Harlah) ke-26 PKB Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (23/7).
"Oleh karena itu saya kira untuk Pak Dasco khususnya dan Gerindra, ajak-ajaklah PKS. Jangan cuma ngajak Nasdem dan PKB, PKS ditinggalkan sendirian," kata dia.