Soal Serangan Fajar Bowo Sidik, BPN Prabowo Minta Bawaslu Jangan Pasif
Soal Serangan Fajar Bowo Sidik, BPN Prabowo Minta Bawaslu Jangan Pasif. Anggota DPR RI Bowo Sidik Pangarso yang terjaring OTT KPK beberapa waktu lalu disebut akan menggunakan uang yang disita KPK dalam operasi itu untuk serangan fajar di daerah Jawa Tengah yang menjadi dapilnya.
Anggota DPR RI Bowo Sidik Pangarso yang terjaring OTT KPK beberapa waktu lalu disebut akan menggunakan uang yang disita KPK dalam operasi itu untuk serangan fajar di daerah Jawa Tengah yang menjadi dapilnya. Persiapan serangan fajar itu pun disebut atas perintah Nusron Wahid.
Menanggapi hal ini, Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Habiburokhman meminta Bawaslu RI bertindak dan menelusuri dugaan tersebut.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
"Makanya kita mendorong Bawaslu untuk tidak pasif. Kenapa? Karena ini sejak minggu lalu sudah disebutkan ada politik uang, ada serangan fajar, ada amplop 400 ribu, ada amplop berstempel katanya jam jempol. Harusnya itu sudah ditindaklanjuti sejak minggu lalu. Apalagi saat ini dikatakan diperintahkan oleh Pak Nusron Wahid," jelasnya ditemui di Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4).
"Amplopnya ada, uangnya ada, pernyataannya ada. Jadi apalagi yang ditunggu oleh Bawaslu. Harus dikejar apakah ini benar dari Pak Nusron Wahid," lanjutnya.
Habiburrahman menyampaikan, pihaknya khawatir ini dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif. dia melihat, amplop sebanyak 400 ribu untuk satu dapil tidak masuk akal. Jumlah itu delapan kali lipat dari target suara normal seorang caleg.
"Kalau saya ini, untuk diri saya pribadi, saya hanya kejar sekitar 50 ribu suara untuk Habiburokhman pribadi. Tapi kalau Bowo Sidik siapkan 400 ribu, itu delapan kali lipat dari normalnya target suara yang disiapkan oleh caleg. Kalau itu benar-benar dilakukan dalam konteks terstruktur, sistematis dan masif, nah itu ada sanksinya. Sanksinya adalah pembatalan sebagai calon," kata dia.
"Jadi kita harus kejar begitu. Bawaslu harus benar-benar. Kan ini Bawaslu diberi amanah oleh rakyat untuk mengawasi proses ini," sambungnya.
BPN, kata Habiburokhman, akan bersurat ke Bawaslu terkait hal ini. Jika politik uang tersebut terbukti, maka perolehan suara untuk Bowo Sidik di dapil itu harus dibatalkan sebagai sanksi.
"Harusnya seperti itu kalau terbukti. Kita mintanya seperti itu. Kalau 400 ribu itu jelas terstruktur, sistematis. 400 ribu untuk satu dapil untuk seorang caleg itu benar-benar (tidak masuk akal)," pungkasnya.
Baca juga:
Nusron Bantah soal Amplop Serangan Fajar, Ini Komentar Bowo Sidik
Bowo Sidik juga Seret Menteri Jokowi di Kasus Amplop 'Serangan Fajar'
Berkaca Kasus Bowo Sidik, Golkar Jabar Surati Calegnya Hindari Politik Uang
Disebut Perintahkan Bowo Sebar Amplop Serangan Fajar, Ini Kata Nusron Wahid
Pengacara Bowo Sidik Sebut Amplop Serangan Fajar Perintah Nusron Wahid
Usai Diperiksa KPK, Direktur PT Humpuss Transportasi Kimia Hindari Kejaran Wartawan