Sosok Johan Budi Sapto Pribowo, Wartawan yang Beralih Profesi Jadi Pegawai Penting KPK hingga Anggota DPR RI
Ia punya rekam jejak panjang sebagai wartawan, sebelum akhirnya berpindah haluan.
Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengumumkan masing-masing 10 nama capim dan calon dewas KPK yang lolos wawancara. Nama Johan Budi Sapto Pribowo sebelumnya masuk dalam daftar salah satu calon pimpinan KPK tidak ada dalam seleksi tahap akhir tersebut.
Mengutip ANTARA, berikut 10 nama peserta calon pimpinan KPK masa jabatan 2024–2029:
- Agus Joko Pramono
- Ahmad Alamsyah Saragih
- Djoko Poerwanto
- Fitnah Rohcahyanto
- Ibnu Basuki Widodo
- Ida Budhiati
- Johanis Tanak
- Michael Rolandi Cesnanta Brata
- Poengky indarti
- Setyo Budiyanto
Sementara 10 nama peserta calon Dewan Pengawas KPK masa jabatan 2024–2029 sebagai berikut:
- Benny Jozua Mamoto
- Chisca Mirawati
- Elly Fariani
- Gusrizal
- Hamdi Hassyarbaini
- Heru Kreshna Reza
- Iskandar Mz
- Mirwazi
- Sumpeno
- Wisnu Baroto
Sosok Johan Budi
Johan Budi Sapto Pribowo lahir di Mojokerto Jawa Timur pada 29 Januari 1966. Ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah atas di tanah kelahirannya.
Lulus SMA, ia merantau untuk menempuh pendidikan tinggi pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Suami Siska Amelia ini lulus dari UI pada tahun 1992. Pada tahun yang sama, ia memulai karier profesional pertamanya di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi di Lembaga Minyak dan Gas Bumi. Ia bekerja di sana selama empat tahun.
Sepak terjang Johan Budi selanjutnya lebih banyak di dunia media dan kehumasan. Ia merupakan Kolumnis Harian Media Indonesia (1994–1999). Kemudian reporter dan editor Majalah Forum Keadilan (1995–2000), editor kolom politik Majalah Tempo (2000–2001), kepala biro Jakarta dan Luar Negeri di Tempo (2002–2003), editor kolom nasional Majalah Tempo (2003–2004), dan puncaknya editor kolom investigasi di Majalah Tempo (2004–2005).
Selama menjadi editor kolom investigas Majalah Tempo, Johan Budi juga terdaftar sebagai pengajar di Fakultas Komunikasi Massa Universitas Indonusa Esa Unggul (2004–2005).
Merapat ke Pemerintahan
Saat KPK dibentuk, Johan meninggalkan profesinya sebagai wartawan profesional dan memilih mengabdikan diri pada lembaga antirasuah ini. Pada tahun 2006 hingga 2014, Johan Budi dipercaya menjadi Juru Bicara KPK.
Selanjutnya, ia diamanahi menjadi Deputi Pencegahan KPK hingga tahun 2015. Puncaknya, Johan Budi ditunjuk menjadi Plt Pimpinan KPK pada tahun 2015 menggantikan Abraham Samad dan Bambang Widjojanto yang diberhentikan sementara karena statusnya sebagai tersangka.
Setahun kemudian, pada tahun 2016 Johan dipercaya sebagai juru bicara Kepresidenan. Ia mundur dari jabatan ini pada tahun 2019 silam saat terpilih sebagai Anggota DPR RI dari dapil Jawa Timur VII. Ia maju dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.