Mengintip Kembali Momen 'Kemesraan' 20 tahun Jokowi dengan PDIP Berujung Pemecatan
Jokowi dan keluarga tidak lagi selaras dengan cita-cita PDIP.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya yakni sang putra Wapres Gibran Rakabuming Raka dan Menantunya Bobby Nasution tidak lagi menjadi bagian dari PDIP.
"Saya tegaskan kembali Bapak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan," kata Hasto dalam konferensi pers di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (4/12).
Dia menjelaskan, Jokowi dan keluarga tidak lagi selaras dengan cita-cita partai yang diperjuangkan sejak zaman Presiden Pertama RI Soekarno berada di PDIP.
Keluarnya Jokowi dari partai banteng ini mengakhiri perjalanan politiknya selama 20 tahun bersama PDIP. Padahal dahulu hubungan keduanya terbilang mesra. PDIP jugalah yang mengantarkan Jokowi masuk ke dunia pemerintahan.
Berikut merdeka.com merangkum 20 tahun hubungan Jokowi-PDIP:
Gabung PDIP Tahun 2004, dari Wali Kota Solo hingga Presiden RI
Mantan Presiden ke-7 RI ini diketahui meniti karir politiknya bersama PDIP sejak tahun 2004 ketika dirinya bergabung ke Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PDIP Brengosan Purwosari, Solo. Saat itu Jokowi berkenalan dengan FX Hadi Rudyatmo.
Wali Kota Solo
Setelah bergabung dengan PDIP, Jokowi kemudian maju sebagai calon Wali Kota Solo berpasangan dengan FX Rudy. Keduanya diusung oleh PDIP, dan akhirnya memenangkan Pilkada Solo. Jokowi lalu dilantik sebagai wali kota Solo periode 2005-2010.
Kemudian, Jokowi dan FX Rudy kembali maju sebagai petahana pada Pilkada Solo 2010. Hasilnya, Jokowi dan FX Rudy kembali memenangkan kontestasi dan dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo periode 2010-2015.
Gubernur DKI Jakarta
Dua tahun menjabat sebagai Wali Kota Solo, Jokowi kemudian kembali diusung PDIP dalam kontestasi Pilkada Jakarta tahun 2012.
Jokowi dipasangkan dengan mantan Bupati Belitung Timur Basuki Tjahaja Purnama atau yang alias Ahok yang merupakan kader Partai Gerindra. Langkah Jokowi-Ahok yang saat itu tidak mudah sebab harus menghadapi lima pasangan calon (paslon) lainnya.
Alhasil Pilkada digelar dua putaran lantaran tidak ada paslon yang meraih 50 persen + 1 suara pada putaran pertama.
Jokowi-Ahok lalu memenangkan pilkada Jakarta pada putaran kedua setelah berhasil mengalahkan pasangan Foke-Nachrowi, dan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017.
Presiden RI
Masih diusung PDIP, pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 ini lalu maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2014.
Jokowi yang baru dua tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ini lantas dipasangkan dengan Jusuf Kalla (JK) sebagai calon wakil presiden.
Hasilnya Jokowi-JK berhasil memenangkan Pilpres 2014 dan resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.
Lima tahun memimpin, Jokowi kembali dipercayakan PDIP untuk maju sebagai Presiden RI dalam Pilpres 2019. Kali ini Jokowi dipasangkan dengan Ma'ruf Amin.
Lagi-lagi, Jokowi kembali memenangkan Pilpres untuk kedua kalinya. Bersama dengan Ma'ruf Amin, Jokowi lantas dilantik menjadi Presiden RI periode 2019-2024. Mantan pengusaha mebel ini akhirnya berhasil menjabat sebagai Presiden RI dua periode.
Kontroversi 3 Periode hingga Renggang dengan PDIP
Perjalanan panjang Jokowi dengan PDIP kemudian mulai renggang menjelang Pilpres 2024.
Saat itu, beredar isu bahwa hubungan antara Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri mulai renggang akibat penolakan usulan Jokowi 3 Periode. Sejak saat itu, Jokowi mulai jarang terlihat dalam setiap kegiatan atau acara-acara besar PDIP.
Kerenggangan antara Jokowi dan PDIP semakin terlihat ketika Pilpres 2024 saat putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto. Padahal PDI-P mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Pengusungan Gibran diumumkan pada 21 Oktober 2023 oleh Ketua Umum Partai Golkar saat itu, yakni Airlangga Hartarto dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar.
Di sisi lain pada 17 Oktober 2023, PDI-P sudah mengumumkan Mahfud MD sebagai cawapres yang akan mendampingi Ganjar pada Pilpres 2024.
Kontestasi Pilpres 2024 ini kemudian berakhir dengan kemenangan dari pasangan Prabowo-Gibran yang kemudian dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2019.
Usai Pilpres 2024, Jokowi kemudian disebut sudah bukan merupakan kader dari partai banteng merah tersebut.
Pernyataan itu dilontarkan oleh Ketua Dewan Kehormatan PDIP Komarudin Watubun. Dia mengatakan, Jokowi sudah berlabuh di partai lain.
"Ya Sudah, sudah ada di sana (Golkar). Tidak usah tanya status-status lagi. Orang sudah jelas-jelas sudah bergabung ke sana, dan menghabisi PDIP ya silakan. Kita bertarung," tegasnya.
Reporter Magang : Maria Hermina Kristin