Soal testimoni Fredi, Haris Azhar seharusnya jadi narasumber
Hendardi menyarankan agar testimoni Fredi dijadikan sebagai evaluasi dan pembenahan internal Polri.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta Polri melakukan pembenahan aparat penegak hukum setelah Koordinator KontraS Haris Azhar mengungkap testimoni milik Fredi Budiman. Dalam testimoni itu, Fredi membeberkan keterlibatan sejumlah petinggi Polri, TNI dan BNN dalam peredaran narkoba skala besar.
Ketua Setara Institute Hendardi mengaku sepakat dengan pernyataan Jokowi. Dia menyarankan agar testimoni Fredi dijadikan sebagai evaluasi dan pembenahan internal Polri.
"Saya kira mendorong ini anjuran Presiden, dituntaskan, gunakan Haris sebagai narasumber. Saya imbau mendorong untuk itu, saya akan coba berhubungan dengan Mabes Polri untuk menyelesaikan ini," kata Hendardi di Kantor KontraS, Jakarta, Jumat (5/8).
Menurut dia, sudah seharusnya pernyataan Fredi kepada Haris dijadikan momentum pembenahan di internal Polri. Sebab, Polri atau pun Haris dan publik memiliki tujuan yang sama yaitu menjadikan penegak hukum di Indonesia bersih.
"Saya kira pernyataan FB (Fredi Budiman) seyogyanya menjadi momentum pembenahan internal Polri. Karena apa yang dinyatakan Haris itu kan bukan pernyataan dia, itu pernyataan Fredi kepada Haris, dia menyampaikan ke publik, bukan pernyataan Haris sendiri," ujar dia.
Dia menilai instruksi Jokowi kepada Polri merupakan hal yang baik. Apa lagi, dalam kasus Fredi, sudah ada anggota Polri yang terlibat yaitu anggota Polda Metro Jaya Aipda Sugito dan Bripka Bahri Afrianto.
"Karena itu kan hal-hal semacam itu yang ditelusuri, bukan sekadar Haris yang diusut. Sebaiknya dilihat suatu fakta, jangan kita cepat marah menyalahkan Haris. apa yang dianjurkan Presiden cukup baik karena supaya tidak implikasi destruktif, kontra produktif memperoleh suatu yang baik," ucap dia.
"Saya kira polisi lebih bijak lagi bertindak hadapi kasus semacam ini, Bukan malah berantas, padahal maksudnya sama (memberantas peredaran narkoba). Kita ingin penegakan hukum bersih, pak Kapolri Jenderal Tito saya rasa cermin antitesa konservatif polisi, banyak harapan di dia," tandasnya.