Studi kelayakan jalur kereta api ke Danau Toba selesai tahun ini
Rencana pembangunan jalur kereta api menuju Danau Toba terus dimatangkan pemerintah. Studi kelayakan (feasibility study) tengah dilakukan dan hasilnya diperkirakan selesai tahun ini juga.
Rencana pembangunan jalur kereta api menuju Danau Toba terus dimatangkan pemerintah. Studi kelayakan (feasibility study) tengah dilakukan dan hasilnya diperkirakan selesai tahun ini juga.
"Saat ini sedang dilakukan feasibility study. Kita targetkan FS (feasibility study) sudah selesai tahun ini," kata Iskandar, Kepala Seksi Lalu Lintas dan Keselamatan Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara, di Medan, Jumat (14/7).
Sejumlah kajian dilakukan dalam studi kelayakan ini, mulai dari aspek teknis hingga nonteknis. Aspek teknis di antaranya topografi wilayah, sarana dan prasarana, hingga teknologi yang diperlukan.
Sementara kajian nonteknis mulai dari finansial sampai masalah sosial budaya masyarakat yang akan mendapat dampak dari pembangunan itu.
Hasil studi kelayakan ini akan menentukan kebijakan terkait rencana pembangunan jalur kereta api ke Danau Toba. Boleh jadi akan ada sejumlah alternatif yang muncul berdasarkan kajian-kajian yang dilakukan.
"Kan direncanakan sebagai kereta api wisata, dikaitkan dengan topografi wilayah, bisa saja berkembang wacana apakah yang cocok itu kereta api reguler atau justru kereta api gantung. Misalnya begitu," ungkap Iskandar.
Seperti diberitakan, pemerintah menyatakan memerlukan Rp 100 miliar untuk membangun jalur kereta ke Danau Toba. Dana itu disebutkan akan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Iskandar menambahkan, pembangunan jalur kereta ke Danau Toba belakangan ini memang menjadi salah satu prioritas Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Utara seiring penetapan Danau Toba sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) oleh Presiden Joko Widodo. "Otorita Danau Toba telah berkoordinasi ke kita untuk mendukung program KSPN melalui moda transportasi," sebut Iskandar.