Sudah 3 Hari Kompleks Candi Arjuna Dieng Diselimuti Es, Begini Potretnya
Suhu udara di sekitar kompleks Candi Arjuna Minggu (14/7), pukul 05.30 WIB, tercatat mencapai minus 1 derajat Celcius.
Sudah 3 Hari Kompleks Candi Arjuna Dieng Diselimuti Es, Begini Potretnya
Fenomena embun beku (embun es) atau yang dikenal dengan embun upas kembali menyelimuti kompleks Candi Arjuna, Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dalam tiga hari terakhir.
- Suhu Mencapai Minus Satu Derajat Celsius, Begini Kondisi Dieng yang Kembali Membeku
- Hampir Seluruh Wilayah di RI Dilanda Suhu Panas Saat Iduladha Hari Ini, Tembus 35 Derajat Celsius
- Kompaknya Jenderal Non Akpol Tugas Bareng Adiknya Mayjen TNI, Ada Momen HP Sang Kakak Diintip
- Kompak! Deretan Jenderal Bintang Dua Turun Gunung Hibur Anak-Anak Korban Banjir Demak
"Kebetulan tiga hari ini kembali beku setelah tiga minggu kemarin ada hujan," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelola Objek Wisata Dieng Sri Utami di Banjarnegara, Minggu (14/7). Dikutip dari Antara.
Dia melanjutkan, berdasarkan hasil pengecekan, suhu udara di sekitar kompleks Candi Arjuna pada hari Minggu (14/7), pukul 05.30 WIB, tercatat mencapai minus 1 derajat Celcius.
Bahkan, terang dia, wilayah di sekitar kompleks Candi Arjuna yang diselimuti embun beku pada Minggu (14/7) pagi lebih luas jika dibandingkan dengan dua hari sebelumnya.
"Kalau ketebalan (embun beku) tergantung pada posisinya, tidak merata," katanya menjelaskan.
Dia mengakui saat sekarang banyak wisatawan yang berkunjung ke Dieng karena secara kebetulan sedang masa liburan sekolah, dan sebagian wisatawan yang mengetahui adanya fenomena embun beku memilih untuk menginap di sejumlah penginapan.
Menurut dia, wisatawan-wisatawan yang menginap itu pun berburu embun beku di sekitar kompleks Candi Arjuna pada Minggu (14/7) pagi.
"Dari pantauan kami, tadi pagi ada lebih dari 100 wisatawan yang berburu embun es," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan berdasarkan prakiraan BMKG, fenomena embun beku akan sering muncul di Dieng saat puncak musim kemarau seperti tahun-tahun sebelumnya.
Menurut dia, masyarakat setempat dengan mengandalkan kearifan lokal sering kali bisa memprediksi kemunculan embun beku yang ditandai dengan cuaca pada siang hari terlihat cerah tanpa adanya mendung atau hujan dan sore harinya mulai terjadi penurunan suhu udara.
"Suhu udara kemarin sore terasa dingin sekali dan salah seorang warga mengatakan 'besok sepertinya tebal Bu Uut (sapaan akrab Sri Utami)'," jelasnya.
Uut mengharapkan kondisi cuaca di Dieng tetap cerah tanpa adanya hujan dan embun beku masih berpotensi muncul hingga pelaksanaan Dieng Culture Festival (DCF) XIV pada 23-25 Agustus 2024, sehingga dapat menjadi daya tarik tambahan bagi pengunjung DCF.
Dalam kesempatan terpisah, salah seorang warga Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Alif Faozi mengakui suhu udara pada Minggu (17/4) pagi terasa sangat dingin.
"Bahkan tadi saat mau salat Subuh, saya pakai water heather untuk berwudu, tapi airnya enggak terasa hangat, mungkin karena saking dinginnya. Namun saya enggak sempat cek berapa suhu udaranya," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa Desa Dieng Kulon itu.