Suguhan Nasi Goreng Politik Ala Megawati untuk Prabowo
Suguhan Nasi Goreng Politik Ala Megawati untuk Prabowo. Prabowo hadir bersama Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Kemudian hadir juga Menko PMK Puan Maharani, Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BIN Budi Gunawan hingga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Sekitar dua jam Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu. Mega menyambut Prabowo di depan rumah. Tanpa basa basi mereka bersalaman sambil tersenyum dan bersalaman.
"Haloo," sapa Prabowo kepada awak media dengan senyuman sambil menyalami Megawati.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Apa yang ingin dilakukan Prabowo dan SBY terhadap Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Kapan Titiek Soeharto menjenguk Prabowo Subianto? Dalam keterangan unggahan beberapa potret yang dibagikan, terungkap jika momen tersebut berlangsung pada Senin (1/7) kemarin.
-
Kenapa pertemuan Prabowo dan Megawati dilakukan sebelum pelantikan? Menurut Muzani baik Prabowo maupun Megawati saling menghormati. Bahkan, kata dia, Megawati menyampaikan salam kepada Prabowo dan juga sebaliknya, Prabowo menitipkan salam hormat untuk Megawati.
Prabowo hadir bersama Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Kemudian hadir juga Menko PMK Puan Maharani, Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BIN Budi Gunawan hingga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Beberapa menit mereka pun meladeni awak media. Selepas itu masuk ke ruang tamu, kemudian mereka bergeser ke meja makan. Mereka makan bersama dalam satu meja, ditemani Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Menko PMK Puan Maharani, Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BIN Budi Gunawan hingga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Tidak lupa dengan camilan salah satunya, bakwan goreng.
Mereka juga sempat berbicang empat mata ditemani es kelapa. Tidak lupa, Megawati juga sempat masak nasi goreng kesukaan Prabowo. Nasi goreng itu sering ditagih Prabowo. Rasanya katanya enak, tetapi ketika dibuktikan memang sedap. Mega bersyukur, nasi goreng yang dibuatnya enak.
"Untunglah kalau seorang perempuan pemimpin dan politisi rupanya ada bagian yang sangat muda meluluhkan hati laki-laki, nah itu namanya politik nasi goreng yang ternyata ampuh," kata Mega sambil tersenyum.
Prabowo pun sampai lahap menyantap nasi goreng. Walaupun kata dia, Mega sempat mengingatkan untuk diet.
"Tadi Ibu mega memenuhi janjinya, memasak nasi goreng untuk kami, luar biasa nasi gorengnya saya sampai nambah. Padahal beliau mengingatkan saya disuruh diet," kata Prabowo.
Bukan kali ini saja Prabowo disambut dengan nasi goreng dalam pertemuan. Saat 27 Juli 2017 juga, Prabowo dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pun disuguhi nasi goreng. Atas pertemuan tersebut juga, Prabowo luluh pada SBY.
"Dalam pertemuan yang sebetulnya bukan luar biasa. Kita setelah tadi makan nasi goreng yang luar biasa enaknya. Saya harus akui secara jujur, nasi goreng ini menyaingi nasi goreng Hambalang. Intelnya pak SBY masih kuat. Jadi beliau tahu kelemahan Pak Prabowo nasi goreng. Asal diberi nasi goreng, Pak Prabowo setuju," kata Prabowo di Puri Cikeas, Bogor, (27/7).
Prabowo sepakat untuk bekerja sama dengan SBY dalam pertemuan malam ini. Karena, Prabowo menganggap ada masalah yang mengkhawatirkan dengan demokrasi sehubungan dengan disahkannya UU Pemilu dengan presidential treshold 20 persen.
(mdk/eko)