Suharsono, dari tudingan calon 'boneka' hingga menang Pilkada Bantul
Suharsono membantah tudingan dirinya sebagai calon 'boneka'. Dia juga tak menyangka kemenangannya.
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul, Yogyakarta, Suharsono dan Abdul Halim sempat dipandang sinis saat awal kali kemunculannya mendaftar sebagai peserta Pilkada. Bahkan dia dituding sebagai calon 'boneka', alias pelengkap bagi rivalnya Sri Surya Widati-Misbakhul Munir.
Namun Suharsono justru keluar sebagai pemenang. Hasil quick count menunjukkan perolehan suara Suharsono tembus 54 persen suara, sementara Sri Suryawidati yang diusung PDIP hanya memperoleh 46 persen.
"Saya itu juga kaget. Saya ini kalau di partai politik ibarat bayi kemarin sore. Sementara rival sudah berpengalaman dan matang," kata Suharsono saat ditemui di rumahnya, Kamis (10/12).
Terkait tudingan dirinya disebut sebagai calon 'boneka', Suharsono tersinggung dan membantah. Sebab sejak awal keputusannya untuk maju dalam Pilkada sudah satu tahun yang lalu.
"Saya ini tidak muncul tiba-tiba. Saya sudah mempersiapkan setahun yang lalu, jauh hari sebelum pilkada ramai," terang pensiunan polisi dengan pangkat AKBP ini.
Sejak tahun 2014 lalu Suharsono sudah mendeklarasikan diri sebagai calon Bupati Bantul. Langkah pertama yang dilakukan yaitu membagi-bagi kambing untuk kurban saat Idul Adha.
"Saya nyetir mobil sendiri, pasang spanduk, bagi-bagikan kambing untuk kurban ke teman-teman sekalian memberitahu kalau saya akan maju sebagai bupati tahun 2015," ujarnya.
Gayung bersambut, teman-teman sekolahnya pun kemudian memberikan dukungan terhadap Suharsono. Tidak hanya itu sejumlah partai politik juga banyak mendukungnya.