Wejangan Guntur Soekarnoputra untuk Rano Karno: Yang Bisa Dongkrak Pramono Itu Kamu
Guntur pun berpesan kepada Doel untuk selalu optimis dalam memenangkan Pilkada
Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacagub) Jakarta Rano Karno alias Bang Doel melakukan pertemuan dengan Putra Presiden ke-1 RI Soekarno, Guntur Soekarnoputra. Pertemuan di kediaman Guntur, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan itu, Guntur memberikan wejangan kepada Bang Doel yang maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 bersama Bacagub Pramono Anung.
"Tadi saya sudah ngomong. Tadi benar-benr sudah ngomong, yang bisa mendongkrak Pramono itu adalah yang namanya Rano Karno. Karena yang dikenal di basis massa itu kamu," kata Guntur kepada wartawan di lokasi, Kamis (12/9).
"Jadi dia punya kerjaan mendongkrak. Paling kuat mendongkrak Rano. Di dalam hal ini, dalam dongkrak-mendongkrak saya juga ikut dogkrak dia," sambungnya.
Selain itu, Guntur pun berpesan kepada Doel untuk selalu optimis dalam memenangkan kontestasi lima tahunan sekali dan tetap selalu berhuang.
"Tapi juga jangan optimis pasti menang saja, setelah itu berjuang. Nah, berjuangnya di mana yang paling penting? Dibasis-basis massa. Di atas-atas, mau pilih atau enggak, terserah deh. Tapi, basis massa harus kita pegang," jelasnya.
"Basis massa harus kita menangkan, basis massa harus kita buat betul-betul patriot nasional sejati yang cinta pada Bung Karno. Dengan cata itu, Insya Allah Dek Rano bisa menjadi Wakil Gubernur dan Pramono bisa jadi Gubernur. Itu keyakinan saya, tolong dicatat," tambahnya.
Sementara itu, Rano Karno alias Bang Doel mengaku, arahan yang diberikan oleh Guntur dianggap penting. Karena, ia disebut sebagai pemerhati Jakarta.
"Mungkin saya minta arahan karena saya sangat tahu bahwa beliau juga pemerhati Jakarta dan tentu kita sebagai yang muda, harus mendengar," ujar Rano.
"Jadi, intinya hari ini, setelah sekian lama saya mohon waktu untuk bersilaturhami, dan mohon doa, mudah-mudahan, perjalanan Pilkada kita ini berjalan dengan lancar. Intinya cuma itu saja. Jadi, mungkin itu," sambungnya.
Kemudian, terkait dengan Guntur yang disebut sebagai Pemerhati Jakarta karena dirinya memberikan contoh rumah Guntur yang berada di Cempaka Putih.
"Ya Mas Tok ini apa ya, pemerhati Jakarta lah istilahnya. Lama tinggal di sini, paham, jangan jauh-jauh cerita, noh di belakang rumah gua Cempaka Putih dulu banjir, misal seperti itu. Dulu Ahok bikin turap, misal seperti itu. Artinya kita sudah tahu, cuma memang kita prioritas mana yang harus kita utamakan," pungkasnya.