Suharto, pria yang ditangkap Densus 88 tukang susu kedelai
Di mata masyarakat sekitar Suharto dikenal sangat akrab dengan warga.
Terduga teroris Arif Suharto (42) alias Nur Candra warga Desa Pangenrejo RT 1/RW 6, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yang ditangkap Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Mabes Polri Selasa (16/9) pagi tadi, diketahui berprofesi sebagai penjual susu kedelai.
Aksi penangkapan Densus 88 yang dipimpin oleh AKBP Alex ini, mengagetkan seluruh tetangga rumah dan warga sekitar tempat penangkapan, tepatnya 200 meter saat Suharto akan berangkat ke pasar.
Kepala Kelurahan Pangenrejo Rubino, mengatakan terduga teroris sudah tinggal di daerah tersebut selama kurang lebih tiga tahun. Dia tinggal dengan mengontrak rumah salah seorang warga bernama Pak Tukiran.
"Kemudian baru setahun yang lalu membeli tanah dan membangun rumah," ungkapnya.
Budi salah satu tetangga Suharto menceritakan, di mata masyarakat sekitar Suharto dikenal sangat akrab dengan warga. Bahkan, dia selalu berinteraksi layaknya warga yang lain. "Keagamaannya sehari-hari juga tidak fanatik. Orangnya biasa, bagi kami dia baik dan ramah," ungkapnya.
Terduga teroris Suharto menikah dengan istri Aisyah Nur Hikmah berasal dari Kota Surabaya, Jawa Timur. Dari hasil pernikahannya Suharto dikaruniai lima orang anak.
Anak pertamanya belajar di salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Boyolali. Kemudian, anak kedua dan ketiga duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) dan anak kelimanya masih balita.
Usai penangkapan, rumah terduga teroris Suharto masih dijaga oleh petugas aparat Polres Purworejo. Sementara itu, usai diamankan, terduga teroris Arif Suharto alias Nur Candra dibawa ke Mako Brimob Polda DIY.
"Kemudian rencananya akan diterbangkan ke Mabes Polri untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut disana,"ungkap Wakapolres Purworejo Wakapolres Purworejo Kompol Elfian Sudarmono kepada wartawan.