Suku di Indonesia ini menggunakan tulisan Korea
Belum jelas apakah ada kedekatan historis antara suku Cia-cia dan Korea.
Bukan Korean Wave atau hallyu yang membuat suku ini menggunakan huruf hangeul sebagai tulisan kesehariannya. Namun suku Cia-cia yang berada di Kepulauan Buton, Baubau, Sulawesi Tenggara ini memang telah lama menggunakan tulisan Korea atau Hangeul ketika mereka menulis dan membaca.
"Baubau itu ada banyak bahasa di dalamnya termasuk bahasa Cia-cia yang dipakai rumpun masyarakat Cia-cia. Cia-cia itu tidak punya alfabet kalau dia menggunakan alfabet lain itu bisa pemaknaan beda. Kami gunakan hangeul bisa tetap mengerti," kata Wali Kota Baubau Amirul Tamim kepada merdeka.com selepas diskusi persiapan Festival Keraton Nusantara, Jakarta, Sabtu (11/8).
Amirul menambahkan, belum jelas apakah ada kedekatan historis antara suku Cia-cia dan Korea, namun menurutnya memang masyarakat Cia-cia yang berbahasa Indonesia menulis dengan Hangeul ini dulunya adalah seorang perantau. Sehingga mungkin saja pengaruh bahasa datang dari hasil pembelajaran mereka di tanah perantauan.
"Karena masyarakat Cia-cia itu masyarakat perantau, belum kami tahu ada kedekatan historis tapi kebanyakan pengaruh Cia-cia dari Mongol dan China yang dekat dengan rumpun dekat-dekat Korea. Tapi keseharian pakai bahasa Indonesia kok," tegasnya.
Meski demikian justru pemerintah tak akan pernah menghapus budaya tulisan Hangeul ini, bahkan dia berjanji akan memelihara kebudayaan tulisan ini. Apalagi selama ini pemerintah tetap memberikan pelajaran bahasa Indonesia dan tidak ada masalah dalam komunikasi.
"Kami ingin menyelamatkan bahasa lokal yang kemungkinan punah. Komunikasi tidak terganggu, apalagi tulisan Latin jadi pelajaran keseharian untuk pelajaran huruf. Kami harus akui kebudayaan kami kuat," ujar dia.