Sulut genjot sektor pariwisata, ingin jadi Bali kedua di Indonesia
Olly janji perbaiki infrastruktur yang ada di Sulut.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey berkomitmen menggenjot sektor pariwisata di wilayahnya. Bahkan Olly ingin Sulawesi Utara menjadi seperti Bali yang ramai dikunjungi wisatawan asing setiap harinya.
"Harapan besar kami di tengah suka cita seluruh rakyat Indonesia dan masyarakat Sulut yang merayakan hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-71, pariwisata di Sulut bisa menjadi Bali kedua di Indonesia," kata Gubernur Sulut Olly Dondokambey dalam keterangan persnya, Rabu (17/8).
Dia menyatakan, pembangunan infrastruktur untuk menunjang pariwisata Sulut akan dioptimalkan. "Memang kita sadari penuh bahwa infrastruktur pariwisata di Sulut saat kami menjabat sangat minim. Tetapi, hal itu bukan menjadi suatu halangan bagi kami, melainkan suatu tantangan dalam rangka memajukan pariwisata di Sulut," tegasnya.
Berbagai upaya dilakukan saat dirinya dan Wakil Gubernur Steven Kandouw memimpin Sulut. Hasilnya, menurut Olly, maskapai penerbangan misalnya, mulai tertarik membuka rute menuju Manado, Sulut.
"Kepercayaan turis dari China meningkat. Maskapai buka rute dari beberapa kota di China ke kota Manado," ujarnya.
Dia menuturkan, sampai Desember 2016 diharapkan bertambah 12 rute penerbangan per hari. "Ada dari Brunei, Korea, dan Jepang. Sehingga target sehari 2.500 turis bisa tercapai," tutur Bendahara Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.
Dia mengungkapkan, jumlah turis yang masuk ke Sulut sudah sekitar 10.000 orang sejak Juli 2016. Dia mengaku belum sepenuhnya puas dengan pencapaian itu. "Karena target kita satu juta turis masuk Sulut. Mudah-mudahan didukung penuh oleh masyarakat Sulut," tegasnya.
Dia mengatakan, agenda-agenda tetap pariwisata dari berbagai kabupaten/kota di Sulut akan ditambah. "Kami mendorong kabupaten/kota dalam rangka membuat agenda-agenda pariwisata berskala nasional maupun internasional," katanya.
"Misalnya Dinas Pariwisata Sulut sekarang, sementara bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata untuk menyelenggarakan sejumlah acara. Misalnya, di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan akan diselenggarakan Festival Teluk Tomini, di Minahasa akan kita dorong pariwisata religius, di Minahasa Utara akan ada wisata gua dan banyak lagi. Sehingga ini menjadi destinasi baru," paparnya.
Dia menambahkan, beberapa kabupaten/kota belum melihat dampak secara langsung dari pariwisata. "Padahal, dampak secara tidak langsung oleh wisatawan adalah seluruh produksi pertanian sudah bisa nikmati oleh wisatawan di rumah makan-rumah makan di Manado contohnya," imbuhnya.
"Kenapa kami dorong pariwisata? Karena hal ini juga akan mempercepat tersedianya lapangan pekerjaan bagi masyarakat Sulut," pungkasnya.