Suryo masuk daftar hitam, KBRI minta penjelasan imigrasi Singapura
"Sekarang pihak imigrasi Singapura sedang lakukan penelitian dan pemeriksaan mengenai apa yang sebenarnya terjadi."
Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo masuk daftar hitam imigrasi Singapura saat transit di Bandara Changi, Singapura, Rabu (17/8). Namun Suryo mengaku pihak Singapura tak memberi alasan jelas mem-blacklist dirinya.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah melakukan komunikasi dengan pemerintah Singapura. Dalam waktu dekat pihak Negeri Singa akan memberi penjelasan terkait kasus yang menimpa mantan Kepala Staf Umum TNI itu.
"Saya lakukan komunikasi dengan pemerintah Singapura, sekarang ini KBRI sedang meminta penjelasan kepada imigrasi Singapura mengenai apa yang sebenarnya terjadi," kata Retno, Jumat (19/8).
Saat ini, kata Retno, sedang dilakukan penelitian oleh Singapura untuk mengetahui lebih jauh kesalahan yang telah dibuat Suryo. "Sebenarnya tidak melarang, tapi memang ada satu delay. Sekarang pihak imigrasi Singapura sedang lakukan penelitian dan pemeriksaan mengenai apa yang sebenarnya terjadi," tuturnya.
Seperti diketahui, Sury mengalami kejadian tidak menyenangkan saat transit di Bandara Changi, Singapura, Rabu (17/8) lalu. Mantan Wakil Kepala Staf TNI AD itu masuk daftar hitam imigrasi Singapura.
Suryo mengatakan alasan pihak Singapura mem-blacklist dirinya sangat tidak jelas. Selama satu jam mantan Kepala Staf Umum itu diwawancara panjang lebar dan ditanya hubungan dengan orang yang tak dikenalnya bernama Indra M.
Suryo baru pulang dari Fiji dengan menggunakan maskapai Fiji Airways FJ361. Dia tertahan saat ingin mengambil bagasi. Suryo harus pindah pesawat untuk kembali ke Jakarta karena ingin mengikuti acara 17 Agustus di kampung halamannya, Semarang, Jawa Tengah.