Syarief Hasan: Mengapa Anas harus didengar?
Anas menuding SBY soal dugaan aliran dana bailout Bank Century untuk pemenangan SBY dalam Pemilihan Presiden 2009.
Partai Demokrat mulai gerah terhadap serangan mantan ketua umumnya yang kini mendekam di tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Anas Urbaningrum. Ketua Harian Demokrat, Syarief Hasan malah menyuruh Anas agar mengurus masalah yang sedang dideritanya.
"Saya minta dia (Anas) fokus pada masalahnya sendirilah," kata Syarief di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/9).
Ketika disinggung soal Anas meminta KPK menyelidiki dugaan aliran dana bailout Bank Century untuk pemenangan SBY dalam Pemilihan Presiden 2009, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) itu pun dengan tegas membantah. Menurutnya, semua dana sudah diaudit.
"Itu dana 2009 sudah diaudit dan sudah selesai. Jadi kalau sudah diaudit, semua harus tahu, tidak ada yang aneh," tegasnya.
Bahkan, soal dana fiktif yang disebut-sebut masuk ke rekening Demokrat, Syarief juga membantahnya. Sebab, semua yang dilontarkan bekas sejawatnya di partai itu belum tentu benar.
"Itu kan kata anas, kenapa musti Anas didengar," ujarnya.
Sebelumnya, Anas Urbaningrum, mengakui bahwa dirinya memang tengah menyerang Presiden sekaligus Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Anas, perlawanan ini merupakan respons atas sikap dan tindakan SBY kepadanya.
"Jadi kalau dibilang saya menyerang Pak SBY, saya bilang memang iya, hanya untuk merespons apa yang saya alami dari sikap dan tindakan SBY," kata Anas di Gedung KPK, Jakarta, Senin (7/4) kemarin.
Namun, Anas membantah disebut melancarkan kampanye hitam untuk Partai Demokrat. Menurut Anas, dia tidak bermaksud menyerang Partai Demokrat, tetapi hanya menyerang SBY. Sebab, hingga kini masih ada sahabat-sahabatnya yang tengah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Partai Demokrat.
Sejak ditahan di Rumah Tahanan KPK, Anas memang kerap melontarkan pernyataan yang bernada menyerang SBY. Belakangan, Anas meminta KPK menyelidiki dugaan aliran dana bailout Bank Century untuk pemenangan SBY dalam Pemilihan Presiden 2009.
Tim pengacara Anas juga menyebut SBY memberikan uang kepada Anas. Uang itu digunakan untuk membayar uang muka mobil Toyota Harrier. Kini, Toyota Harrier itu menjadi salah satu barang bukti dugaan korupsi yang menjerat Anas.
Selain menuding SBY, pengacara Anas juga menyebut Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menerima uang 200.000 dollar AS.