Tak bisa dongkrak wisata Solo, Pemkot pangkas anggaran kirab budaya
Agenda tahunan ini menghabiskan dana Rp 15 miliar.
Sejumlah kegiatan budaya, yakni kirab budaya yang dilaksanakan di seluruh kelurahan dinilai tidak efektif dan kurang mendongkrak kunjungan wisata ke Kota Solo. Padahal kegiatan tersebut menyedot anggaran yang tidak sedikit. Atas kondisi tersebut, tahun depan, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana memangkas alokasi anggaran pelaksanaan kegiatan budaya tahunan hingga Rp 5 miliar, dari Rp 15 miliar.
Penjabat (Pj) Wali Kota Solo Budi Suharto mengatakan, pemangkasan anggaran ini sebagai bentuk evaluasi. Selama ini, kata dia even budaya yang dihelat belum dikemas menarik sehingga tak banyak berdampak signifikan dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Menurutnya, diperlukan integrasi kirab budaya kelurahan satu dengan yang lain.
"Hasil evaluasi kita seperti itu, jadi baiknya kirab budaya ke depan tidak digelar di tiap kelurahan lagi, tapi kita gabungkan," ujar Budi, Senin (21/12).
Budi menambahkan, selain monoton, masyarakat juga sudah merasa jenuh dengan kegiatan budaya yang digelar selama ini. Belum lagi dampak yang ditimbulkan, yakni kemacetan lalu lintas, hal ini membuat masyarakat kurang tertarik. Padahal kegiatan budaya yang dilaksanakan Pemkot setiap tahunnya mencapai 58 agenda.
"Kami akan memangkas kegiatan budaya dari 58 event budaya, menjadi hanya ada 20 agenda budaya saja. Kirabnya akan digabungkan kelurahan satu dengan lain ke dalam satu kirab" katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo Eny Tyasni Suzana menambahkan tahun 2015, Pemkot mengalokasikan anggaran untuk event budaya senilai Rp 15 miliar. Namun di APBD 2016, hanya dialokasikan sebesar Rp 10 miliar.