Tak pakai sepatu, pelajar SMP dianiaya guru
"Anak saya pergi sekolah tidak memakai sepatu, karena memang sepatunya basah," ujar ibu korban, Yoyoh.
Lantaran tidak memakai sepatu, Fahry (16), siswa kelas 3 SMP Arramaniyah, Depok, dianiaya oleh 4 orang gurunya hingga mengalami luka memar di kaki sebelah kanannya. Akibatnya, Fahri trauma sehingga tidak mau sekolah hari ini.
Ibu korban Yoyoh mengatakan, peristiwa ini terjadi pada, Kamis (21/2) kemarin. Saat itu putranya Fahri seperti biasa pergi ke sekolah untuk belajar.
"Anak saya pergi sekolah tidak memakai sepatu, karena memang sepatunya basah," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Jumat (22/2).
Yoyoh mengatakan, sesampainya di sekolah, anaknya lalu ditegur oleh salah satu gurunya, dan dibawa ke ruangannya. Namun setelah di dalam ruangan Fahri bukannya dinasehati tetapi mendapatkan penganiayaan oleh 4 orang guru.
"Di situ ada guru, Pak J. Dia mukul wajah anak saya, lalu Pak N nendang kaki, Pak F mukul pakai buku LKS sama ngelempar pakai tas, dan Pak A yang megangin anak saya, dan menarik kalung anak saya sampai putus," ungkapnya.
Usai memukuli Fahri, keempat guru itu pun sempat membuat malu anaknya untuk tidak mengenakan alas kaki pada saat jam pelajaran berlangsung.
"Anak saya disuruh nyeker (tidak pakai alas kaki), anak saya malu lah sama teman-temanya. Soalnya cuma dia doang yang nyeker," katanya.
Lebih lanjut Yoyoh mengatakan, karena kejadian ini anaknya hingga kini jadi tidak mau ke sekolah karena takut melihat ke empat orang guru tersebut. "Jadi males sekolah, padahal bulan Maret mau ujian," katanya.
Dia pun sudah mendatangi para guru untuk menanyakan kejadian yang sebenarnya. Namun, lanjutnya, para guru membantah melakukan kekerasan. Rencananya, Yoyoh akan segera melaporkan kejadian ini ke polisi.
"Gurunya bantah mukul, tapi saya akan segera melapor ke polisi," tandasnya.