Tak perlu maju di Pilgub, Risma sudah sumbang ide perbaikan Jakarta
Menurut wakil Risma, Whisnu Sakti Buana, masih banyak sosok bisa diusung di Pilgub DKI Jakarta.
Wakil Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Whisnu Sakti Buana, menyatakan ide akan mengusung sejawatnya, Tri Rismaharini, di Pilgub DKI Jakarta 2017 adalah usulan DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta. Meski begitu, Whisnu meyakinkan tidak kepemimpinan Risma tidak terganggu dengan kabar itu.
Bahkan, Whisnu meminta Risma tetap fokus mengemban amanah warga Kota Pahlawan hingga lima tahun ke depan. Apalagi, Risma juga sudah menyampaikan ide buat perbaikan Jakarta.
"Beliau (Risma) punya konsep. Bu Risma punya konsep untuk membangun Jakarta, dan itu sudah disampaikan ke teman-teman DPD DKI. Itu sebagai sumbangsih beliau, sebagai kader partai. Kan beliau bisa menyumbang pikiran dan tenaga," kata Whisnu, yang juga Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya, Kamis (10/3).
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa pasangan calon gubernur Tri Rismaharini? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa pacar Khirani Trihatmojo? Gadis yang akrab disapa Khiran mengungkapkan bahwa dia telah satu tahun bersama Adira Santoso.
Meski nama Risma diusulkan sebagai calon penantang Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok di Pilgub DKI Jakarta, bukan berarti akan menjadi keputusan DPP PDIP. Sebab, masih ada proses harus dilalui buat menentukan calon.
"Iya lah, kita tidak akan terganggu dengan urusan DKI. Itu (pencalonan Risma) bukan isu. Artinya itu yang disampaikan teman-teman di internal DPD PDIP DKI. Tapi ini juga menjadi pertimbangan kita," ucap Whisnu.
Whisnu melanjutkan, Risma memang memiliki konsep membangun Jakarta sama seperti menata Surabaya. "Kalau DPP itu kan memang kewenangannya memutuskan. Jadi rekomendasi itu ada di DPP, khususnya pada Ketua Umum Partai, Ibu Megawati Soekarnoputri," ujar Whisnu.
Hanya saja, menurut Whisnu, meski Risma dijagokan buat melawan Ahok di Jakarta, tetapi akhirnya bisa saja ada pihak lain lebih cocok diusung.
"Ibu Risma itu sudah diperhitungkan sejak awal bisa melawan Ahok, gitu kan? Tetapi kan tidak harus, mungkin, tidak harus beliau (Risma) yang maju. Siapapun nanti yang akan direkom PDI Perjuangan, beliau (Risma) pasti akan menyumbang, memberikan sumbangsih. Pikiran maupun tenaga beliau, untuk memenangkan Pilgub DKI" tutup putra mantan Sekjen DPP PDIP, (Alm) Soetjipto, ini.
Baca juga:
Ahok dianggap labil, PDIP buka peluang Risma dan Ganjar ke Jakarta
Ditinggal Ahok, PDIP kembali jual nama Risma dan Ganjar
Risma sudah dua kali bertemu Megawati bahas Pilgub DKI
Ketika Risma berani menolak tawaran Megawati
Di hadapan Mega, Risma putuskan tak maju Pilgub DKI Jakarta