Tak terima dimutasi, ratusan polisi Polres Parepare demo
Aksi ini dilakukan karena mutasi dianggap tidak beralasan.
Tidak terima karena dimutasi oleh pimpinannya, ratusan anggota polisi dari Polresta Parepare berunjukrasa di depan kantornya di Jalan Andi Mappatola, Rabu (19/9) pagi tadi. Aksi ini dilakukan karena mutasi dianggap tidak beralasan.
Salah seorang anggota yang dimutasi Aiptu Parman mengatakan aksi yang mereka lakukan karena kecewa dengan pimpinannya karena semena-mena memutasi mereka ke beberapa daerah.
Sekitar 150 orang anggota Polresta Pare-pare di mutasi ke daerah-daerah yang dianggap kekurangan personel kepolisian, di antaranya, Kabupate Luwu Timur, Tana Toraja, dan Kabupaten Enrekang serta Mamuju.
Para demonstran meminta agar Polres Parepare meninjau ulang personel yang dimutasikan. Sebab, masih banyak personel yang bermasalah yang tidak dimutasikan. Sehingga pengunjukrasa meminta agar anggota bermasalah saja yang dimutasikan.
Untuk mengekspresikan kekecewaan mereka, para pengayom masyarakat ini akan kembali melakukan aksi dengan membawa istri dan anak-anak mereka.
Sementara itu Kepela Bidang Humas Polda Sulselbar, Komisaris Besar (Kombes) Pol Chevy Ahmad Sopari mengatakan mutasi yang dilakukan oleh Polresta Pare-pare berdasarkan petunjuk Polda Sulselbar.
Polresta Pare-pare dianggap terlalu gemuk, sementara di daerah lain masih sangat kekurangan personel. Dia mencontohkan, Polres Enrekang, antara polisi dan masyarakatnya satu berbanding delapan ratus. Sehingga perlu penambahan personel dari daerah yang dianggap terlalu gemuk.
Selain itu, Chevy menambahkan, berdasarkan hasil kunjungan Kapolda Sulsel beberapa waktu lalu, diketahui daerah-daerah yang kekurangan personel itu seperti Enrekang, Tana Toraja, Luwu Timur dan Mamuju.
Dia mengatakan, mutasi di jajaran kepolisian itu sudah lumrah dan lazim terjadi. Seorang anggota polisi harus siap dimutasi atau ditugaskan di mana saja di seluruh Indonesia. Mutasi yang dilakukan sekarang itu masih sedikit, selanjutnya akan nada mutasi tambahan.