Tanggapi Ketua PAN, PSI Sebut Rakyat Jauh Lebih Menderita saat Pandemi
Christian melanjutkan, tidak seharusnya seorang politisi berpikiran sempit semacam itu. Dalam kondisi krisis semacam itu, rakyat jauh lebih menderita di masa pandemi dan terutama PPKM darurat ini.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengecam Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay yang menyatakan tak ingin lagi ada anggota DPR yang tidak mendapatkan ruang intensive care unit (ICU) di rumah sakit.
Juru Bicara DPP PSI Bidang Kesehatan dr Christian Widodo mengatakan pernyataan Ketua PAN tersebut mencerminkan cara pandang yang mementingkan diri dan kelompok sendiri, tidak punya hati nurani.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Pak Saleh seharusnya marah dan sedih bila rakyat biasa meninggal dunia karena tidak mendapatkan layanan medis," kata dia, dilansir Antara, Rabu (14/7).
Christian melanjutkan, tidak seharusnya seorang politisi berpikiran sempit semacam itu. Dalam kondisi krisis semacam itu, rakyat jauh lebih menderita di masa pandemi dan terutama PPKM darurat ini.
"Banyak rakyat bahkan tak punya lagi penghasilan di masa PPKM Darurat. Sementara, para anggota DPR masih menikmati hampir semua keistimewaan sebagai pejabat, hidup mereka masih sangat layak," kata Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut.
Christian meminta seluruh anggota DPR mencurahkan waktu dan energi untuk membantu rakyat yang terdampak pandemi daripada meminta prioritas semacam itu.
"Ini saatnya membantu rakyat dengan lebih nyata. Mungkin dengan membantu percepatan vaksinasi atau membagikan rice box seperti PSI. Buang jauh-jauh pikiran untuk sekadar menyelamatkan diri dan kelompoknya sendiri," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengaku kehilangan atas meninggalnya Anggota DPR RI Fraksi PAN John Siffy Mirin karena terpapar Covid-19.
"Saya tidak mau lagi misal mendengar ada anggota DPR yang tidak dapat tempat ICU, seperti yang dialami anggota Fraksi PAN saudaraku John Siffy Mirin, anggota DPR dari Papua Fraksi Partai Amanat Nasional tidak dapat ICU, ya," kata Saleh dalam rapat Komisi IX DPR, Selasa (13/7).
Namun, Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Daulay memberikan klarifikasi terkait pernyataan 'tidak mau dengar lagi anggota DPR tidak dapat ICU'.
Saleh menjelaskan, apa yang disampaikan saat rapat kerja dengan Menteri Kesehatan dan Kepala BPOM kemarin (13/7), bukan bermaksud melebih-lebihkan pejabat atau anggota DPR. Konteksnya ketika itu meminta pemerintah menyiapkan fasilitas kesehatan yang mumpuni untuk merawat pasien Covid-19 tanpa terkecuali.
"Saya mengikuti rapat tersebut sampai selesai. Saya ikut memastikan agar usulan soal penyediaan fasilitas kesehatan, alat-alat kesehatan, terutama ICU dan obat-obatan, dll masuk dalam kesimpulan. Itu ada di dalam kesimpulan nomor 4 huruf (a)." ujar Saleh dalam keterangannya, Selasa (14/7).
Ketua Fraksi PAN DPR RI ini mengatakan, tidak ada niat pernyataan tersebut untuk membeda-bedakan masyarakat. Saleh mengaku selama ini memperjuangkan agar pelayanan kesehatan bisa mudah diakses masyarakat.
"Dengan begitu, tidak ada niat dan arah dari pembicaraan kemarin untuk membeda-bedakan masyarakat. Saya justru selama ini memperjuangkan agar pelayanan kesehatan dapat dengan mudah diakses masyarakat. Semua orang sama haknya dalam bidang pelayanan kesehatan. Itu adalah amanat konstitusi yang harus dijaga," ujarnya.
Pernyataan Saleh itu keluar saat memberikan pandangan dalam rapat kerja Komisi IX DPR dengan Menkes dan Kepala BPOM, Selasa (14/7). Saleh memulai dengan bercerita dua anggota keluarganya meninggal karena Covid-19. Salah satu sepupu dari Istrinya yang tinggal di Bekasi, meninggal lantaran tidak mendapatkan perawatan di rumah sakit karena pkapasitas ICU penuh.
"(Sepupu) di bekasi meninggal memang tidak ada tempat untuk merawat. Saya sudah hubungi rumah sakit. Saat itu masih diupayakan antrian di RS Sulianti Saroso tapi sampai meninggal tidak dapat pelayanan. Meninggal di rumah," ujar Saleh saat rapat, Selasa (14/7).
Berkaitan dengan itu, Saleh meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjamin ketersediaan tempat tidur untuk merawat pasien Covid-19. Itu menanggapi paparan Menkes Budi yang akan menamabah jumlah tempat tidur rumah sakit untuk perawatan Covid-19.
"Berkenaan dengan itu menjadi pertanyaan kita semua saya dengar pak menteri dalam paparan disebutkan bahwa pak menteri akan sungguh-sungguh menaikan jumlah tempat tidur untuk merawat para pasien Covid," ujar Saleh.
Ia juga meminta Menkes Budi memaparkan strategi menghadapi skenario terburuk lonjakan kasus Covid-19. Menkes Budi diingatkan kesiapan pelayanan kesehatan dan dan pengobatan menghadapi skenario tersebut.
"Saya dengar pak menteri memprediksi orang terpapar Covid-19 ini belum tentu turun dalam 1-2 minggu kalau terus naik begitu ini perlu persiapan matang," katanya.
Lantas, Saleh mengungkit rekannya anggota Fraksi PAN DPR RI John Siffin Mirin yang meninggal terpapar Covid-19 akibat terlambat dibawa ke ICU. John meninggal karena terlambat mendapatkan perawatan hingga meninggal di RSPAD.
"Saya gak mau lagi dengar anggota DPR tidak dapat tempat di ICU seperti dialami sodara John Siffin Mirin anggota DPR dari Papua dari PAN tidak mendapatkan ICU sampai akhirnya malam terakhir meninggal, meninggalnya setelah dipindahkan di RSPAD hanya dua jam di ICU sangat terlambat sekali," ujarnya.
Baca juga:
Penjelasan Saleh Daulay soal 'Tidak Mau Dengar Lagi Anggota DPR Tak Dapat ICU'
PAN Minta Program Vaksin Covid-19 Berbayar Dibatalkan
VIDEO: Petinggi PAN Usul RS Khusus Pejabat, Sangat Tidak Tepat Rakyat Lagi Sengsara!
NasDem Tolak Usulan RS untuk Pejabat: Semua Sama, Tak Perlu Ada Perlakuan Istimewa
Soal Usulan RS Khusus Pejabat, Demokrat Ingatkan Situasi Negara Sedang Berat
Golkar Tolak RS Khusus Pejabat: Semua Dapat Perlakuan Sama