Tarif sekali kencan di lokalisasi Dadap Tangerang Rp 350 ribu
Harga itu belum ditambah sewa kamar Rp 50 ribu.
Tarif sekali kencan di lokalisasi prostitusi Kampung Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang Rp 350 ribu. Hal itu diketahui dari salah seorang wanita pekerja seks yang bekerja di salah satu warung remang-remang yang ada di sana, yakni 'Cafe Mutiara Abadi'.
"Kalau di sini sekali ngamar tiga setengah (Rp 350 ribu), kalau cuma minta ditemenin pekgoh (Rp 150 ribu)," ujar Tifanny seraya mengisap rokoknya dalam-dalam, Rabu (2/3) malam.
Merdeka.com yang berkesempatan masuk ke dalam kafe tersebut melihat seisi rumah yang sempit itu dijadikan tempat joget para tamu.
Di dalam terlihat ada sebuah televisi berukuran 32 inci, lima sofa dengan dilengkapi empat meja, serta satu meja kayu dengan kursi plastik yang ditumpuk siap menyambut tamu.
Adapun para tamu terlihat sedang asik berkaraoke bergantian menyanyikan lagu dangdut dari televisi yang dilengkapi sound system. Ada yang sambil duduk, ada juga yang berjoget seraya ditemani para wanita yang telah dibookingnya.
"Kalau di sini nyanyinya gantian, mic-nya soalnya cuma ada satu. Kalau duet ya harus deket-deketan sama ceweknya," kata Tifanny yang mengaku berasal dari Bandung, Jawa Barat tersebut.
Sedangkan untuk tamu yang sudah 'kebelet', Papi Jamal pemilik kafe tersebut telah menyediakan tujuh kamar untuk 'melepas penat' para tamu yang datang dari berbagai kalangan.
"Kalau mau 'begituan' di kamar cewek masing-masing, sewa lagi kamarnya gocap (Rp 50 ribu). Nah kalau kamar bayar langsung ke kasir, kalau untuk cewek bayar langsung ke ceweknya," terang Tifanny lagi.
Saat merdeka.com dengan Tifanny ngobrol, tiba-tiba saja seseorang pria berbadan tegap datang menghampiri kami. Lalu pria tersebut bersalaman, menyapa semua tamu. "Itu namanya Papi Jamal, yang punya kafe ini. Dia bukan polisi atau TNI, dia kerja di Bandara," katanya.
Menurut Tifanny yang mengaku baru seminggu bekerja di kafe tersebut, hal itu sering dilakukan 'Papi Jamal' jika dirinya berada di kafe.
"Biasa itu mah, enggak ada apa-apa. Polisi juga yang datang tuh enggak ngapa-ngapain cuma minta rokok, tuh kan dikasih rokok dua bungkus dia jalan lagi," ujarnya seraya menunjukkan ada kendaraan patroli polisi dari Polsek Teluknaga di luar kafe yang terlihat dari dalam.
Tifanny mengakui, daerah Dadap memang sering terjadi perkelahian antar tamu. Karenanya, petugas kepolisian sering berkeliling di wilayah tersebut.
"Kemarin baru saja ada kejadian, ada tamu berantem di kafe sebelah," ujarnya.