Teka Teki Mayat di Tol Bakter Lampung Terkuak, Istri Ungkap Suaminya Sempat Video Call Minta Tolong
Sang istri mengungkapkan suaminya sempat meminta bantuan dijemput karena merasa terancam akan dibunuh oleh polisi.
Penemuan mayat seorang pria berinisial MP (28) di saluran drainase di Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) KM3, Kabupaten Lampung Selatan, pada Senin (28/10) mengungkap sejumlah fakta baru.
Selja, istri MP, mengungkapkan bahwa suaminya sempat menghubunginya melalui panggilan video, meminta bantuan untuk dijemput karena merasa terancam akan dibunuh oleh oknum polisi.
- Tak Bisa Pulang saat Pemakaman Sang Ibunda, Casis Angkatan Laut Ini Hanya Bisa Menangis Histeris Sambil Video Call
- Cemburu, Wanita Ini Berkali-kali Tampar Siswi SMP Sampai Tersungkur Usai Ketahuan Video Call Seks dengan Suaminya
- Sempat Video Call Keluarga, Warga Cakung Ditemukan Tewas Mengambang di Kali Sodong
- Istri di Palembang Ketahuan Berzina, Suami: Anak Pertama Saya Lebih Mirip Pria Selingkuhannya
Pernyataan tersebut disampaikan Selja saat melaporkan kasus kematian suaminya yang diduga terkait tindak pidana di Mapolres Lampung Selatan pada Selasa (29/10).
Menurut Selja, MP berpamitan untuk pergi bekerja di Bakauheni pada Jumat (25/10) dan menyatakan bahwa dia berangkat bersama seorang anggota polisi berinisial IL.
"Hari Jumat pagi, dia pulang ke rumah untuk mengambil baju. Dia bilang mau ke Bakauheni sama polisi Ical untuk kerja, dan akan pulang antara subuh atau siang. Saya bilang hati-hati saja," ujar Selja menirukan percakapan mereka sebelum MP ditemukan meninggal dunia.
Setelah MP pergi, Selja menjelaskan bahwa suaminya sempat menghubunginya melalui video call dengan ekspresi ketakutan, meminta untuk dijemput. Namun, ketika Selja berusaha menenangkan suaminya, panggilan video terputus dan ponselnya tidak aktif lagi.
"Sekitar jam 9, dia video call saya, terlihat ketakutan dan bilang, 'Tolong, aku dijebak polisi. Aku mau dibunuh polisi. Tolong jemput aku di Kalianda.' Setelah itu, ponselnya tidak aktif lagi," tuturnya.
Selja kemudian mencari informasi dari teman-teman MP dan mendengar bahwa suaminya tidak tidur dan terlihat sangat ketakutan.
"Dari informasi teman-temannya, suami saya halu dan sudah tidur. Saya tanya, dia kenapa, kata temannya dia halu," tambahnya.
Mengetahui suaminya sudah tertidur, Selja berusaha tenang dan menunggu kabar dari MP. Namun, kabar yang diterimanya justru mengejutkan, karena teman MP mengabarkan bahwa suaminya melompat dari mobil untuk melarikan diri.
Selja mengaku tidak mengetahui pasti pekerjaan suaminya, tetapi dia tahu MP membantu tugas polisi.
"Dia bukan polisi, tapi kerjanya sama polisi. Dia bilang sudah biasa membantu polisi selama empat bulan," jelasnya.
Selja berharap pihak kepolisian dapat menyelidiki kejadian yang menimpa suaminya hingga tuntas. "Saya minta keadilan, pelaku yang menyebabkan suami saya begini bisa ditangkap," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, menyatakan bahwa pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut mengenai penemuan jenazah tersebut. Ia mengonfirmasi bahwa informasi mengenai dugaan keterlibatan oknum polisi dalam peristiwa ini telah diterima dan akan menjadi petunjuk dalam penyelidikan.
"Ini menjadi suatu petunjuk bagi kami, dan kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Kami mungkin akan berkoordinasi dengan Kabid Propam dan Ditreskrimum jika ada keterlibatan anggota polri," kata Yusriandi.