Tekan polusi udara, Risma akan terapkan ERP di Surabaya
Dengan ERP ini, intensitas penggunaan kendaraan juga bakal menurun.
Untuk menekan polusi udara, Pemerintah Kota Surabaya akan menerapkan electronic road pricing (ERP). Polusi udara itu disebabkan gas buang kendaraan bermotor di kawasan Kota Pahlawan itu.
Menurut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Minggu (27/10), dengan ERP ini intensitas penggunaan kendaraan juga bakal menurun karena diterapkan aturan emisi gas buang yang ketat dan sesuai standar baku.
"Jadi, jika ada kendaraan yang saat diuji emisi ternyata hasilnya melebihi standar, kendaraan tersebut tidak boleh melewati sejumlah jalan yang diterapkan ERP. Semua kendaraan yang lewat ERP, emisinya harus sesuai standar," katanya seperti dilansir dari Antara.
Menurut dia, penerapan ERP tersebut bakal membuat usia berbagai fasilitas umum menjadi lebih panjang. Dia mencontohkan, salah satu fasilitas umum adalah jalan beraspal. Dengan penerapan ERP, maka tingkat penggunaan jalan tersebut bakal menurun.
Sehingga, lanjut dia, penurunan kualitas jalan akibat tingkat penggunaan jalan yang tinggi juga bakal berkurang. "Umur aspalnya lebih lama, tidak cepat rusak juga," katanya.
Risma juga menjelaskan, dampak paling akhir adalah kerusakan lingkungan dapat ditekan dengan ERP tersebut. Akhirnya, Surabaya bakal menjadi kota yang lebih nyaman untuk ditinggali.
Namun, Risma mengingatkan bahwa pemkot bakal memberikan banyak pilihan selain penerapan ERP. Ada fasilitas yang harus membayar dan ada fasilitas yang gratis. "Jalan ERP bayar dan ada jalan lain yang tidak bayar," katanya.
Karena akan diterapkan ERP, Risma akan menyiapkan angkutan massal cepat (AMC) menjadi transportasi yang nyaman, cepat, dan aman. Sehingga, pengguna kendaraan pribadi menjadi lebih menyukai menggunakan AMC.