Tembong Agung bakal diusulkan jadi nama Waduk Jatigede
Nama Tembong Agung adalah nama cikal bakal dari Kerajaan Sumedang Larang yang berdiri di abad ke XII.
Sejak diresmikan dan mulai dialiri hari ini, Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat belum memiliki nama pasti. Usulan dari warga sekitar hadir yang diterima langsung
Menteri Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimulyono. Namanya Waduk Tembong Agung.
Nama Tembong Agung adalah nama cikal bakal dari Kerajaan Sumedang Larang yang berdiri di abad ke XII. Kerajaan tersebut adalah sebuah kerajaan Islam yang merupakan pecahan dari kerajaan Sunda Galuh yang menganut agama Hindu. Secara arti Tembong dalam bahasa Indonesia berarti nampak. Adapun makna Agung berarti luhur.
"Saya akan mengusulkan ke Presiden (Joko Widodo) untuk mengganti nama jadi Waduk Tembong Agung. Itu usulan dari para alim ulama dan warga sekitar," kata Basuki usai penggenangan Waduk Jatigede, Senin (31/8).
Lanjut dia, Waduk Jatigede yang hari ini diresmikan mempunyai nilai historis dan kedekatan dengan warganya. Untuk itu pihaknya memastikan akan segera mengusulkan nama Tembong Agung secepatnya kepada Presiden sebagai bentuk penghormatan terhadap warga sekitar. Terutama yang langsung terdampak dengan jumlah sekitar 10.900 kepala keluarga.
"Kami sadar proses panjang pembangunan ini merupakan proses sejarah yang tidak gampang. Tidak ada niat pemerintah untuk menyengsarakan rakyat. Ini semua untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat," tandasnya. Mulai hari ini Waduk Jatigede akan digenangi dan terisi sepenuhnya hingga 220 hari ke depan.
Keberadaan Waduk Jatigede ini dapat mengaliri area pertanian seluas hingga 90 ribu ha di Indramayu, Majalengka dan Cirebon, pengendalian banjir dan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 110 MW.