Terminal TKI peninggalan Jokowi di Adi Soemarmo bakal dirombak
Mereka belum tahu akan diapakan bangunan itu.
Pemerintah Kota Solo semasa dipimpin Wali Kota Joko Widodo pernah membangun Terminal Kedatangan Tenaga Kerja Indonesia di Bandara Adi Soemarmo. Bangunan senilai Rp 4 miliar itu pada awalnya dimaksudkan buat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para perantau itu.
Namun seiring berjalannya waktu, Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), memutuskan menghapus keberadaan terminal kedatangan TKI. Sebab hal itu sesuai dengan imbauan Komisi Pemberantasan Korupsi usai melakukan inspeksi mendadak beberapa waktu lalu lantaran banyak terjadi praktik pungutan liar di lokasi itu kepada TKI.
Pemkot Solo pun berencana melepas bangunan itu buat dialihfungsikan. Kabarnya mereka berencana menjadi tempat itu sebagai pusat krisis TKI.
"Kami akan berkoordinasi dengan TNI Angkatan Udara untuk membahas nasib bangunan terminal kedatangan TKI di Bandara Adi Soemarmo," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, kepada wartawan di Balai Kota, Senin (9/3).
Meski demikian, Budi mengaku belum tahu bangunan itu akan dialihfungsikan buat tujuan apa. Pihaknya baru akan meminta persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Sebab bangunan itu tercatat sebagai aset Pemkot Solo, meskipun bangunan itu berdiri di atas tanah milik TNI AU.
"Kami akan menyerahkan penuh rencana alih fungsi bangunan terminal TKI ke TNI AU. Mereka yang akan mengelola bangunan di sana. Pemkot hanya miliki aset bangunan saja," ujar Budi.