Tim Ahok sebut sembako di kediaman Ketua PDIP buat di rumah Lembang
Tim Ahok sebut sembako di kediaman Ketua PDIP buat di rumah Lembang. Eva yang juga anggota Fraksi PDI Perjuangan ini mengklaim sembako khususnya dengan harga murah merupakan salah satu program dari Fraksinya yang diperuntukkan bagi masyarakat dan bukan diperuntukkan untuk politik uang dalam Pilkada DKI Jakarta.
Anggota Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Eva Kusuma Sundari menjelaskan soal adanya timbunan sembako di rumah dinas Ketua Fraksi PDI Perjuangan Utut Ardianto. Menurut Eva, sembako diperuntukkan untuk dapur umum di Rumah Lembang yang telah ada sejak putaran pertama.
"Sembako di Ketua Fraksi sudah diklarifikasi beliau untuk dapur umum Baguna (Organisasi PDIP) yang buka di Rumah Lembang sejak masuk putaran pertama," kata Eva saat dihubungi merdeka.com, Selasa (18/4).
Eva yang juga anggota Fraksi PDI Perjuangan ini mengklaim sembako khususnya dengan harga murah merupakan salah satu program dari Fraksinya yang diperuntukkan bagi masyarakat dan bukan diperuntukkan untuk politik uang dalam Pilkada DKI Jakarta.
"Termasuk aku, adalah bikin sembako murah. Tidak ada bagi-bagi sembako. Kita tahu koridor hukum. Saya juga bikin sembako murah di Cawang. Ada catatan uang masuk plus siapa saja yang beli," ujarnya.
Tim Pemenangan Anies-Sandi sebelumnya menyebutkan sembako yang akan dibagikan ke warga ditimbun di rumah dinas Ketua Fraksi PDI Perjuangan Utut Ardianto.
"Namanya Utut Adianto ketua fraksi PDIP," kata Wakil Ketua tim Advokasi hukum tim pemenangan Anies Sandi, Yupen Hadi di Posko pemenangan Anies Sandi Jalan Cicurug No 6, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/4).
Lebih lanjut Yupen mengatakan pihaknya tak akan tinggal diam dan akan segera menyelidiki keterlibatan Utut dalam dugaan aksi bagi-bagi sembako. Pihaknya akan melaporkan Utut ke Bawaslu DKI Jakarta atas tindakan pidana pemilu.
"Kami akan pertegas keterlibatan dia ke Bawaslu DKI. Ini jadi informasi tambahan yang nyata dan benar sebelah sana secara kasat mata dan tenang benderang melakukan money politic," terang Yupen.