Tingkatkan kemampuan, Brimob minta dilatih pasukan elite TNI
Kapolri menyadari kemampuan anggota Polri untuk menumpas gerakan bersenjata kerap mengalami kendala.
Gangguan keamanan yang dilakukan kelompok sipil bersenjata di beberapa daerah terus meningkat. Selain mengganggu warga sipil, mereka juga kerap menyerang aparat hingga menimbulkan korban jiwa.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyadari kemampuan anggota Polri untuk menumpas gerakan bersenjata kerap kali terkendala medan berat. Guna meningkatkan kemampuan tempur anak buahnya, Badrodin mengajukan permintaan kepada Panglima TNI agar melatih Brimob Polri.
"Surat itu betul. Tapi bukan ditujukan kepada Kasad, tapi kepada Panglima TNI untuk meminta TNI melatih Brimob di latihan Raider," ungkap Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Wuryanto saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (24/7).
Namun, Wuryanto belum bisa memastikan apakah surat bernomor D/3383/VII/2015 yang ditandatangani Kapolri pada 15 Juli lalu itu diterima atau tidak. Termasuk bentuk pelatihan yang diberikan kepada anggota Brimob Polri.
"Kita apresiasi keinginan bapak Kapolri, ini memang perlu. Tetapi kita juga melihat dari Kopassus dan Raider sangat sibuk, saat ini mereka padat jadwal, dan sudah 1 tahun terjadwal. Ini dilakukan untuk meningkatkan satuan-satuan di jajaran AD," ungkapnya.
Hal sama juga diakui Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayor Jenderal Fuad Basya. Niat Kapolri untuk latihan Raider adalah untuk meningkatkan kemampuan anak buahnya dalam menjalani pertempuran di hutan.
"Latihan ini untuk menangani kelompok bersenjata, ingin atasi dengan kemampuan raider," tutupnya.