Tjahjo minta aktor di balik tukang tusuk sate hina Jokowi diusut
"Saya kira tugas polisi ini harus dicari fakta apakah inisiatif dia sendiri atau disuruh orang," ujar Tjahjo.
Politisi PDIP Tjahjo Kumolo yang juga Menteri Dalam Negeri meminta aparat kepolisian untuk mencari apa motivasi Muhammad Arsad mengunggah foto telanjang berwajah Jokowi di Facebook. Tjahjo juga meminta polisi mengusut aktor di belakang tukang tusuk sate itu.
"Secara detailnya saya belum melihat. Dilakukan oleh tukang sate yang menyebarkan lewat Facebook. Lha kan canggih. Saya kira tugas polisi ini harus dicari fakta apakah inisiatif dia sendiri atau disuruh orang yang ada di belakang tukang sate itu," tegas Mendagri Tjahjo Kumolo usai menjadi pembicara dalam acara pertemuan antara SKPD, Camat dan Lurang se-Kota Semarang di Gedung Moch Ikhsan, Pemkot Semarang Jalan Pemuda Kota Semarang, Jawa Tengah Rabu(28/10).
Tjahjo menegaskan, Jokowi sebagai presiden dalam hal ini orang nomor satu di Indonesia terbuka terhadap kritikan. Namun, jika sudah mengarah pada penghinaan maka pihak kepolisian harus memproses hukum tukang sate tersebut.
"Soal mengkritik pemerintahan bapak presiden terbuka. Kalau sudah penghinaan sudah ada aturan-aturannya," tuturnya.
Tjahjo yakin langkah kepolisian dengan menahan tukang tusuk sate itu karena ada motivasi dan aktor tertentu di balik kasus tukang tusuk sate menghina Jokowi saat Pilpres.
"Saya yakin polisi tidak asal tangkap, asal periksa. Kalau toh ditahan itu semata-mata ingin mengecek yang bersangkutan ini inisiatif sendiri motivasinya apa? Kalau hanya iseng atau dia disuruh orang atau ketidaktahuan ini ada undang-undang pasalnya tentang menghina," jelasnya.
Selain itu, sebagai seorang Warga Negara Indonesia (WNI) mempunyai persamaan hukum dan hak hukum jika menjadi obyek penghinaan maupun pelecehan yang dilakukan oleh seseorang.
"Pada prinsipnya pemerintahan Pak Jokowi terbuka pada saran, pada kritik. Kita ada hak-hak terkait soal penghinaan dan pelecehan," tuturnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang tukang tusuk sate bernama Muhammad Arsad ditangkap Mabes Polri Kamis pekan lalu karena mengunggah gambar editan telanjang berwajah Joko Widodo (Jokowi) ke media sosial Facebook. Diketahui, pihak yang melaporkan Arsad adalah PDI Perjuangan.
"Iya kita laporkan sebelum pilpres karena membuat konten pornografi antara Pak Jokowi dengan Ibu Megawati," ujar mantan tim sukses Jokowi-JK yang juga politikus PDIP, Eva Sundari kepada merdeka.com, Rabu (29/10) lalu.
Eva mengatakan, pelaporan itu berawal saat mendapat laporan dari para relawan bahwa tersebar gambar bugil hasil editan dengan wajah Jokowi dan Megawati Soekarnoputri di Facebook. Lalu, Eva menunjukkan gambar tersebut ke Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo.
"Pak Sekjen bilang ini sudah tidak pantas dan harus dilaporkan ke polisi," katanya.
Namun, lanjut Eva, Jokowi dan Megawati tidak tahu menahu soal pelaporan kasus tersebut. "Mereka tidak tahu. Sebetulnya kalau hanya dibully lewat kata-kata saja tidak masalah. Tetapi ini foto hubungan seks sangat tidak pantas," ucapnya.