TKN Tegaskan Hubungan Personal Jokowi dan Prabowo Tetap Baik
Maruarar mengingatkan kembali persaingan Prabowo-Jokowi lima tahun lalu yang begitu ketat dan sengit. Termasuk juga persaingan antar tim sukses. Namun demikian keduanya bisa memberi contoh bagaimana seorang politikus dan negarawan harus bersikap.
Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto kembali bersaing dalam Pilpres 2019, setelah sebelumnya pernah duel dalam kontestasi yang sama pada 2014 lalu. Kendati demikian, hubungan personal Jokowi dan Prabowo dinilai sangat baik.
Demikian disampaikan Anggota TKN, Maruarar Sirait, Minggu (10/4). Politikus PDIP ini mengajak semua pihak agar berdemokrasi dengan saling menjaga persatuan.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
"Kita boleh berbeda, boleh bersaing, boleh berkompetisi, tapi menurut saya sangat penting sekali, tadi saya sampaikan, keinginan bersatu menjaga kebersamaan itu seharusnya lebih juga sangat tinggi. Karena sesudah 17 April kan kita harus tetap bersatu kembali," jelasnya ditemui di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
Maruarar mengingatkan kembali persaingan Prabowo-Jokowi lima tahun lalu yang begitu ketat dan sengit. Termasuk juga persaingan antar tim sukses. Namun demikian keduanya bisa memberi contoh bagaimana seorang politikus dan negarawan harus bersikap.
"Keputusan KPU masih ada proses ke MK lima tahun lalu. Diputuskan MK Pak Jokowi dan Pak JK menang kemudian Pak Jokowi datang ke tempat Pak Prabowo untung mengundang hadir dalam pelantikan, silaturahmi dan Pak Prabowo hadir," jelasnya.
"Dan kemudian juga dalam hubungan lima tahun ini hubungannya sangat baik. Artinya komunikasi secara pribadi tidak masalah. Saling mengunjungi. Dan tetap saja saya pikir pemerintah juga tidak ada yang sempurna. Kalau ada yang kurang diingatkan dan selama ini check and balance terjadi di DPR," lanjutnya.
Dia mengimbau semua pihak agak iklim demokrasi harus tetap dijaga. Politikus muda, kata dia, harus mencontoh Jokowi dan Prabowo.
"Sebaliknya mereka berdua bisa jadi contoh yang baik terutama bagi politisi-politisi muda tahu waktunya bersaing, tahu waktunya berkompetisi dan kapan waktunya bisa bersatu. Penting sekali Indonesia kita jaga. Kompetisi penting, bersaing penting, tapi persatuan dan persaudaraan jauh lebih penting," pungkasnya.
Baca juga:
TKN Klaim Jokowi Selera Publik, Prabowo Belum Mampu Rebut Kepercayaan Rakyat
Jokowi Tanya Unicorn, Milenial Jawab 'Yang Online-Online Itu Pak'
Haddad Alwi ke Ma'ruf Amin: InsyaAllah Kita Ketemu Lagi Pak Kiai Sudah Jadi Wapres
Hadiri Festival Satu Indonesia, Jokowi Jelaskan Kartu Prakerja di Depan Milenial
Ma'ruf Amin Janji Perbaiki Jalan Lintas Sumut
Erick Thohir Klaim Perempuan Banyak Yang Pilih Jokowi Dibanding Prabowo