Tokoh Sunda kecewa Yuddy dan Ferry terdepak dari Kabinet Jokowi
Tokoh sunda menilai keterwakilan suku adalah bagian dari sejarah berdirinya Indonesia untuk mengisi jabatan menteri.
Terdepaknya dua nama Yuddy Chrisnandy dan Ferry Mursidan Baldan dalam kabinet kerja Jokowi-Jusuf Kalla dikritik tokoh Sunda. Dua nama asal Jawa Barat itu dinilai tidak menunjukkan kinerja buruk saat menjabat sebagai Menpan RB dan Menteri Agraria dan Tata Ruang.
"Ini hanya mewadahi dari partai yang bergabung mendadak di perjalanan. Hanya itu kepentingannya. Tidak visioner ke depan, bagaimana masalah bangsa dan negara ini diselesaikan dengan baik," kata Ketua Umum Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi saat diminta komentarnya soal perombakan dalam tubuh kabinet kerja, di Bandung, Rabu (27/7).
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kapan Prabowo dikabarkan akan menambah jumlah Kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
Ferry Mursyidan Baldan ©2016 Merdeka.com
Perombakan kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dinilai dia sebenarnya tidak akan berdampak terhadap kualitas pembangunan. Dilihat dari kualitas pun, Didi menilai orang Sunda memiliki potensi besar yang bisa mendorong jalannya pembangunan.
"Di Jabar ini banyak orang potensial untuk membantu memecahkan masalah negeri ini," ucapnya.
Kualitas menteri asal Jabar pun, lanjutnya, tidak terlalu mengecewakan sehingga pantas jika dipertahankan. "Alasannya apa? Kinerja bagus kok, banyak alasan untuk mempertahankannya," ujarnya.
Dia mengaku kecewa dengan perombakan yang kali kedua dilakukan Jokowi dan Jusuf Kalla ini. Baginya, keterwakilan suku adalah bagian dari sejarah berdirinya Indonesia untuk mengisi jabatan menteri.
"Saat pembentukan (Indonesia), menghendaki adanya penguatan kebersamaan di negara ini yang terkait dengan latar belakang berdirinya Indonesia. Ada kontrak sosial dengan suku-suku di Indonesia. Suku Sunda itu terbesar kedua di Indonesia," paparnya.
Usai Yuddy dan Ferry terdepak, artinya memang tidak ada lagi tokoh Sunda yang menjabat sebagai pembantu presiden tersebut. "Reshuffle ini melihat sebelah mata orang-orang sunda. Itu aja. Ini melihat sebelah mata orang Sunda. Ketika tidak ada Yuddy (tidak ada orang Sunda), ini barang tentu sangat kecewa. Khususnya orang Pasundan, kecewa banget, tidak ada yang mewakili dari kultur Sunda," katanya.
Baca juga:
Jokowi pilih Luhut Menko Maritim karena ngerti ekonomi dikit-dikit
Wiranto diminta Luhut lanjutkan 18 program di Kemenko Polhukam
Menperin anyar: Tantangan ke depan agak berat
Menteri ESDM anyar: Konon, dinosaurus punah karena hilang harapan
Tak lagi menteri, Saleh Husin berencana kembali jadi pengusaha
Misbakhun: Saya punya hubungan baik dengan Sri Mulyani
Gantikan Yuddy Chrisnandi, Asman Abnur fokus garap E-budgeting