Tolak Celupkan Jari ke Tinta Usai Nyoblos, Pemilih di Blitar Bacok Petugas PPS
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan membenarkan adanya insiden tersebut di Kota Blitar. Ia menyatakan, pelaku sudah dapat diamankan pihaknya.
Seorang pria di Blitar nekat membacok petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS), diduga menolak menyelupkan tangannya ke tinta usai mencoblos. Akibatnya, sang petugas menderita luka bacok di dagunya.
Informasi yang dihimpun merdeka.com menyebutkan, kejadian itu berawal saat pelaksanaan pemungutan suara di TPS 016, Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
Saat itu, pelaku yang juga pemilih berinisial Y, diketahui menunaikan pemungutan suara. Usai melakukan pencoblosan, Y lantas hendak pergi begitu saja.
Namun, sebagaimana aturan KPU, bagi warga yang selesai mencoblos, diwajibkan untuk menandai jarinya dengan tinta yang telah disediakan. Akan tetapi, pelaku rupanya keberatan atas hal itu. Cekcok mulut pun tak terhindarkan.
Pelaku kemudian mencelupkan jarinya dan akhirnya pergi meninggalkan TPS. Kepergian pelaku ini, rupanya hanya untuk mengambil senjata tajam di rumahnya.
Sebab, usai pulang, ia justru kembali lagi ke TPS dan menyabetkan senjata yang dibawanya ke salah satu petugas TPS bernama Luki Setia. Karena tak menyangka kejadian tersebut, korban pun terkena sabetan senjata tajam dibagian dagunya.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan membenarkan adanya insiden tersebut di Kota Blitar. Ia menyatakan, pelaku sudah dapat diamankan pihaknya.
"Salah satu pemilih tidak mau ini (ditandai dengan tinta), akhirnya kena (senjata tajam), sobek ini, kena, tapi ini pun bisa diamankan," ujarnya, Rabu (17/4).
Baca juga:
Berkas Siswi SMA Pengeroyok Siswi SMP di Pontianak Segera Dilimpahkan ke Kejari
Polisi Serahkan Berkas 3 Tersangka Pengeroyokan Siswi SMP ke Kejari Pontianak
Menteri PPA Sebut Pengeroyok Siswi SMP di Pontianak Tak Dapat Dihukum Mati
Gara-gara Lempar Batu ke Jalan, Fahri Dikeroyok dan Dibacok Dua Pemuda
Tiga Pelaku Pengeroyokan Siswi SMP di Pontianak Alami Depresi
KPPA Bicara Kemungkinan Pengalihan Hukuman Tersangka Pengeroyok Siswi SMP Pontianak