Tragis, bocah 3 tahun terlantar karena orangtua berselingkuh
Adi dan Dian kembali terlibat pertengkaran. Bahkan Adi sempat berkelahi dengan kekasih selingkuhan istrinya itu.
Amarah Adi Ferdiansyah Putra bin Bejo Untung (30), asal Jember, Jawa Timur, kian tak terbendung saat melihat anak keduanya yang masih berusia tiga tahun, dilempar dari gendongan oleh istrinya, Siti Solikah Dian Novitasari (26), warga Simo Gunung Baru Jaya Blok F2, kecamatan Sawahan, Surabaya, yang lebih memilih pergi bersama selingkuhannya.
Bapak dua anak yang berprofesi sebagai pedagang burung dan pulut ini, memburu istrinya itu dan menghantamkan empat buah pot bunga ke arah tubuh ibu dari dua anaknya itu hingga menjemput ajal.
"Sebenarnya saya tidak lagi cemburu dengan perselingkuhan istri saya, tapi saya jadi kembali marah saat anak saya dilempar dari gendongannya," dalih Adi kepada penyidik saat menggelar pra rekonstruksi di TKP, Minggu (26/10).
Sebelum peristiwa itu terjadi, pasutri ini memang sering terlihat cekcok, bahkan Dian sempat tidak pulang seminggu dari rumah kosnya di Jalan Banyu Urip Wetan Gang IC/2.
Sampai pada akhirnya, Adi mengetahui perbuatan istrinya di sebuah warnet di Jalan Giri Laya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, pada Jumat malam (24/10) sebelum kejadian. Saat itu, Dian terlihat bersama pria idaman lain (PIL).
Melihat itu, Adi dan Dian kembali terlibat pertengkaran. Bahkan Adi sempat berkelahi dengan kekasih selingkuhan istrinya itu.
"Mereka memang sering bertengkar. Mereka dan anak keduanya tinggal di sini (Banyu Urip Wetan) sejak tiga tahun lalu. Dan akhir-akhir ini sering bertengkar, entah apa yang diributkan," tutur Ketua RT III, Banyu Urip Wetan, Kusnan Marjuki.
Dian sendiri, diketahui pernah bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran, kemudian diketahui bekerja sebagai baby sister, sampai akhirnya berkenalan dengan seorang laki-laki yang diketahui sebagai kekasih gelapnya.
"Kasihan anaknya. Kalau siang terlantar. Dia main sendirian di pos kamling. Sedang anak keduanya, katanya tinggal bersama neneknya di Simo (rumah Dian). Ayahnya (Adi) biasanya merawat anaknya kalau malam, saat pulang berjualan burung dan pulut. Sedangkan istrinya, juga jarang di rumah, bahkan sempat tidak pulang ke rumah. Kasihan anaknya, terlantar," kata Kusnan mengisahkan.
Sampai pada akhirnya, lanjut dia, Adi melihat dengan mata kepalanya sendiri, perbuatan Dian, bersama seorang laki-laki lain. "Tersangka ini sempat membawa pulang istrinya, tapi istrinya tidak mau. Mereka bertengkar di jalan, sambil membawa anaknya itu."
"Kemudian, setelah pertengkaran itu, saya mendapat laporan sekitar pukul 04.30 WIB, hari Sabtu kemarin, kalau dia (Adi) membunuh istrinya sendiri,"
sambung Kusnan.
Usai menghabisi nyawa istrinya dengan menghantamkan empat buah pot bunga ke arah punggung dan kepala istrinya, Adi kabur. Dia berhasil ditangkap polisi di daerah Kebraon, Surabaya.
Selanjutnya, untuk melengkapi data, pihak Polsek Sawahan dan Polrestabes Surabaya menggelar pra rekonstruksi di TKP. Ada sekitar dua adegan yang diperankan tersangka dalam proses pembunuhan sang istri itu.